kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Belum ada sentimen signifikan, EUR/GBP betah bergerak sideways


Minggu, 01 April 2018 / 15:32 WIB
Belum ada sentimen signifikan, EUR/GBP betah bergerak sideways
ILUSTRASI. Uang euro Uni Eropa


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang euro dan poundsterling tampaknya belum cukup bertenaga untuk keluar dari area konsolidasi. Data perekonomian reguler dari kedua negara belum menunjukkan hasil yang berarti dan pengaruh dollar Amerika Serikat (AS) masih mendominasi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (29/3), pasangan EUR/GBP ditutup menguat 0,2% ke level 0,87612. Meski masih bertahan dalam zona konsolidasi, sepanjang pekan lalu, mata uang euro bergerak mencatat penguatan 0,18% terhadap poundsterling. Namun, dua minggu terakhir, EUR/GBP belum juga meninggalkan level 0,87000.

Analis PT Garuda Berjangka Sri Wahyudi menilai belum ada sentimen yang cukup signifikan bagi masing-masing mata uang untuk menguat lebih unggul. Dari sisi poundsterling, data pertumbuhan ekonomi Inggris memang dirilis sesuai ekspektasi, namun stagnan di level 0,4% untuk kuartal keempat 2017.

Selain itu, ada juga data tingkat hunian (mortgage approval) Inggris yang mencatat penurunan dari 67.000 menjadi 64.000. "Kalau kredit perumahan melemah, berarti secara ekonomi ada penurunan daya beli juga," terang Yudi.

Untungnya, neraca transaksi berjalan Inggris pada kuartal terakhir tahun lalu mencatat penurunan defisit dari yang sebelumnya diperkirakan minus 24 miliar menjadi hanya minus 18,4 miliar poundsterling.

Sementara, dari sisi euro, Yudi melihat belum ada data ekonomi yang begitu menarik. "Euro lebih banyak terkena imbas dari dollar AS yang kemarin sempat menguat," ujarnya.

Pekan ini, pasangan EUR/GBP diprediksi Yudi akan berada dalam tren yang cenderung bearish. Namun, pasar juga akan menanti data awal perkiraan inflasi Zona Euro yang diproyeksi lebih baik dari sebelumnya dan akan rilis Rabu (4/4) mendatang. Jika hasil positif, euro berpeluang menguat.

Secara teknikal, Yudi menganalisis harga EUR/GBP saat ini masih berada di bawah indikator Moving Average (MA) 50, 100, dan 200. Indikator RSI berada di level 50 dan masih menunjukkan tren penurunan. Adapun, indikator stochastic berada di level 61 dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) di zona negatif 0,001.

Untuk itu, Senin (2/4), Yudi masih merekomendasikan jual untuk EUR/GBP dengan prediksi harga akan bergerak dalam rentang support 0.8734 - 0.8725 - 0.8712 dan resistance 0.8760 - 0.8768 - 0.8781.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×