Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas logam mulia Antam mulai bergerak menurun setelah sempat menciptakan rekor harga di Rp 1.065.000 per gram pada 7 Agustus. Kamis (3/9), harga emas Antam kini berada di Rp 1.024.000 per gram atau menurun 3,85% dari harga tertingginya.
Namun, harga emas Antam masih menguat 32,81% sejak awal tahun yang saat itu berada di Rp 771.000 per gram. Bila memegang emas Antam sejak awal tahun, investor akan mendapat imbal hasil 19,71% karena saat ini buyback emas Antam berada di Rp 923.000 per gram.
Sedangkan, bagi investor yang membeli emas Antam bulan lalu masih merugi. Penyebabnya, harga emas Antam di 31 Juli sudah menukik ke Rp 1.016.000 per gram. Sedangkan, harga buyback belum sentuh satu juta rupiah per gram.
Baca Juga: Terbebani dollar AS, harga emas hari ini merosot ke level terendah
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan harga emas Antam mulai menurun karena harga emas spot juga menurun. Sentimen negatif datang dari aksi ambil untung (profit taking) investor setelah harga emas sentuh level tertingginya.
Selain itu, sentimen pasar kini juga mulai berbalik pada aset yang lebih berisiko. Alhasil, emas yang dijadikan aset safe haven akan ditinggalkan.
"Perlu diwaspadai dampak proses pemulihan ekonomi global, data manufaktur mulai positif, kinerja pasar saham AS terus naik, ini artinya sentimen risk appetite kembali meningkat, pamor emas sebagai safe haven akan ditinggalkan," kata Alwi.
Perkembangan uji klinis vaksin korona juga menekan penguatan emas ke depan.
Baca Juga: Harga emas Antam hari ini stagnan di level Rp 1.024.000 per gram pada Kamis (3/9)
Meski untuk jangka panjang Alwi yakin harga emas masih akan naik, tetapi untuk membeli emas saat ini akan sangat penuh risiko. "Jangka panjang harga emas masih positif faktor pendukung berasal dari tensi geopolitik AS dan China, pemilu AS, serta stimulus The Fed yang membuat pasokan dolar AS banjir di pasar," kata Alwi.
Namun, Alwi mengingatkan investor perlu waspada bila ingin membeli emas di saat harga tinggi seperti sekarang. Alwi memperkirakan kemampuan emas untuk mendatangkan imbal hasil di harga tinggi jadi berisiko dan kurang menarik.
"Terlalu riskan untuk beli emas saat ini meski tren jangka panjang positif, tetapi alangkah lebih baik bisa investor bersabar membeli emas di harga yang lebih rendah," kata Alwi.
Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot nangkring di level US$ 1.937 per ons troi
Untuk jangka pendek Alwi memproyeksikan harga emas berpotensi menurun ke rentang Rp 973.000 per gram hingga Rp 1.000.000 per gram. Sementara level support emas Antam di Rp 963.000 per gram.
Akan tetapi, Alwi menyarankan investor tidak langsung merealisasikan semua keuntungannya bila emas yang dimiliki harganya sudah naik."Sebagian bisa profit taking, sebagian bisa tambah kepemilikan saat harga lebih rendah lagi," kata Alwi.
Baca Juga: Harga emas Antam 24 karat tetap Rp 1.024.000 per gram, Kamis 3 September 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News