kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belanja modal SMGR Rp 6 Triliun di 2014


Kamis, 18 Juli 2013 / 06:35 WIB
Belanja modal SMGR Rp 6 Triliun di 2014
ILUSTRASI. Daftar Jurusan di 6 Universitas di Jakarta dengan Daya Tampung Terbanyak SNMPTN 2022. Foto: Kampus UI.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mulai menyiapkan rencana ekspansi di 2014. Emiten pelat merah ini bahkan sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 5 triliun-Rp 6 triliun untuk 2014.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama SMGR mengatakan, capex itu naik dua kali lipat lebih tinggi dari 2013 yang hanya Rp 3 triliun. Ini karena, pembangunan pabrik baru SMGR mulai dieksekusi di 2014.

SMGR berencana membangun dua pabrik baru yakni SGG-III di Padang dan SGG-IV di Rembang. Pembangunan kedua pabrik menyedot investasi masing-masing Rp 3,25 triliun dan Rp 3,72 triliun.

"Porsi capex untuk dua pabrik itu di tahun depan baru sebesar Rp 2 triliun," jelas Dwi, Selasa (16/7). Kehadiran dua pabrik itu bakal menambah produksi semen SMGR sebanyak 6 juta ton per tahun. Tapi, tambahan kapasitas produksi itu baru terjadi pada tahun 2015 dan 2016.

Ekspansi produksi tersebut merupakan kelanjutan dari proyek yang sudah dilakukan SMGR. Di awal 2013, SMGR sudah menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen, yakni Tonassa V dan Tuban IV. Pabrik Tonassa V beroperasi Februari 2013 lalu sehingga utilisasi produksi di tahun ini baru 70% dari kapasitas total 2,5 juta ton. Sementara Tuban IV sudah berproduksi maksimal yaitu sebanyak tiga juta ton per tahun.

Dus, volume penjualan semen SMGR di semester I 2013 menanjak 18,5% year-on-year (yoy) menjadi 12,24 juta ton. Pencapaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan konsumsi semen nasional di semester I 2013 yang hanya naik 7,5% menjadi 27,99 juta ton.

Segmen penjualan domestik meningkat 18% menjadi 12,15 juta ton sepanjang semester I. Sementara segmen ekspor tumbuh 170,4% menjadi 89.907 ton. "Untuk domestik, penjualan paling tinggi berasal dari Nusa Tenggara, Maluku dan Kalimantan," terang Dwi.

Selain ekspansi produksi, SMGR juga mengalokasikan dana Rp 1 triliun untuk membangun pabrik pengemasan (packing plant). Rencananya, SMGR akan membangun delapan packing plant baru pada dua tahun ke depan.

Kapasitas produksi packing plant 600.000 ton per tahun. Dua pabrik baru akan dibangun di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sisanya, di Pontianak, Lombok, Bali, Sumatra Utara, Bitung, dan Maluku. Selain itu juga di Banjarmasin dan Lampung yang kini sedang dalam tahap konstruksi dan akan rampung tahun ini.

Saat ini, SMGR mengoperasikan 15 unit packing plant di Aceh, Dumai, Batam, Teluk Bayur (Padang), Tanjung Priok (Jakarta), Tuban, Celukan Bawang (Bali), Banyuwangi, dan Sorong.

SMGR juga akan ekspansi ke Myanmar. Rencananya, SMGR bisa memiliki unit produksi melalui akuisisi atau membangun pabrik .

Dwi bilang, jika rencana itu dieksekusi, anggaran capex 2014 bisa naik menjadi US$ 700 juta. "Kalau ekspansi Myanmar bisa ditutupi dengan obligasi global," ujar Dwi. Kemarin, harga SMGR naik 0,33% ke Rp 15.050.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×