kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bekasi Fajar (BEST) sepakati dividen Rp 10 per saham


Rabu, 09 Mei 2018 / 20:18 WIB
Bekasi Fajar (BEST) sepakati dividen Rp 10 per saham
ILUSTRASI. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) memberikan apresiasi bagi pemegang saham lewat pembagian dividen tahun buku 2017. Pengembang kawasan industri ini akan membagikan dividen sebesar Rp 96,47 miliar atau setara Rp 10 per saham.

Jumlah dividen tersebut setara 20% dari laba bersih 2017 yang mencapai Rp 483,387 miliar. Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar, Rabu (9/5).

"Pembagian dividen akan dilakukan pada 6 Juni 2018," kata Seri, Investor Relation BEST pada saat paparan publik di Kawasan Industri MM2100 Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5).

Menurut Seri, total nilai dividen tunai tahun buku 2017 lebih tinggi 191,5% dibandingkan dividen tunai 2016 yang hanya Rp 3,43 per saham. Payout ratio juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya 9,85% dari laba bersih 2016.

Sepanjang 2017, perseroan membukukan penjualan lahan industri seluas 42,2 hektare (ha) atau melampaui target yang ditetapkan sebelumnya antara 30-40 ha. Tahun ini, BEST menaikkan target luas penjualan lahan industri menjadi 35-45 ha dengan harga rata-rata lahan dibanderol Rp 2,6 juta-Rp 3,2 juta per meter persegi (m2).

Hingga tiga bulan pertama 2018, BEST telah menjual 4,4 ha lahan. Di samping ini, perusahaan masih terus menjajaki penjualan lahan dengam sejumlah investor. Total pernyataan minat pembelian (inquiries) yang tengah ditangani perusahaan saat ini mencapai 79,6 ha.

Jika pada tahun lalu, BEST berhasil membukukan penjualan mencapai Rp1 triliun, maka tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan tumbuh 10%-15% dengan tetap mempertahankan margin keuntungan EBITDA minimum 60% dan margin laba bersih antara 40%-50%.

Pada kuartal pertama 2018, BEST berhasil mencatatkan penjualan tumbuh 14% menjadi Rp211 miliar, dibandingkan periode yang sama 2017. EBITDA naik 24% menjadi Rp 130 miliar dan laba bersih meningkat 12% menjadi Rp 94 miliar.

Seri mengatakan, strategi manajemen BEST pada tahun ini akan tetap fokus pada pengembangan kawasan industri MM2100, terutama peningkatan nilai strategis lokasi kawasan industri dari pembangunan infrastruktur di Bekasi dan sekitarnya, seperti JORR II Cibitung-Cilincing, tol layang Jakarta-Cikampek, rencana pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, proyek perluasan Tanjung Priok dan pembangunan Pelabuhan Patimban.

Direktur Utama BEST, Yoshihiro Kobi mengungkapkan, perseroan mengembangkan bisnis untuk mendukung kegiatan di kawasan industri dengan mengoperasikan hotel bisnis bintang empat, yaitu Hotel Enso, yang telah diluncurkan pada November 2017.

"BEST juga mengembangkan BeFa Square yang akan dioperasikan pada pertengahan tahun ini, membangun Waste Water Treatment Plant yang ditargetkan selesai pada 2019 serta  optimalisasi sarana pendukung industri dengan penyewaan Standard Factory Building dan Modern Logistic Center," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×