kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BEI siap longgarkan aturan IPO perusahaan bidang migas, batubara dan perkebunan


Senin, 20 Agustus 2018 / 12:39 WIB
BEI siap longgarkan aturan IPO perusahaan bidang migas, batubara dan perkebunan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus menggodok rencana aturan untuk mempermudah aksi penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) bagi beberapa perusahaan di bidang migas, batubara dan plantation. Aturan ini nantinya akan tertuang di dalam aturan 1.A.1 terkait dengan izin perusahaan pertambangan yang masih ada dalam tahap eksploitasi.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur BEI mengatakan, pihaknya tengah melakukan kajian terkait proteksi dan sisi menimbang risiko terkait kepastian emiten ini untuk dapat menghasilkan. Karena jika aturan ini muncul maka pihak emiten dapat melakukan IPO walaupun belum menghasilkan atau masih di tahap eksplorasi.

Tentu, mitigasi risiko dan proteksi sangat dibutuhkan untuk investor sebelum mereka mengambil keputusan untuk berinvestasi. “Migas kami sudah ketemu regulator, untuk sektor batubara sudah ketemu pelakunya. Pelaku menyambut baik karena kebutuhan dana bukan hanya di tahap produksi saja,” ujar Nyoman saat ditemui di BEI, Senin (20/8).

Pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga terkait mitigasi risiko tersebut. Nantinya pihak ketiga yang berasal dari asosiasi terkait akan memaparkan rekomendasi serta proyeksi kedepan calon emiten yang akan melakukan IPO tersebut.

“Ini akan mempercepat aksi pendanaan mereka melalui IPO, mudah-mudahan tahun ini akan selesai. Kami masih fokus di sektor migas, batubara dan plantation, namun ke depan akan ada sektor baru yakni energi yang terbarukan,” ujar Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×