kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kino Indonesia (KINO) sudah serap 30% capex di kuartal I


Selasa, 07 Mei 2019 / 21:42 WIB
Kino Indonesia (KINO) sudah serap 30% capex di kuartal I


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) terus menggenjot kinerjanya pada tahun ini. Selama kuartal I tahun 2019, perusahaan meraih pendapatan sebesar Rp 1 triliun.

Jumlah itu tumbuh sebesar 20,19% dibandingkan kuartal I tahun lalu. Pada triwulan pertama tahun lalu, pendapatan yang dicatatkan oleh perusahaan sebesar Rp 832, 49 miliar.

Sedangkan pertumbuhan laba KINO pada kuartal I tahun ini melonjak secara fantastis. Pada kuartal I tahun lalu, laba yang berhasil diperoleh perusahaan hanya sebesar Rp 32, 19 miliar.

Sedangkan pada kuartal I tahun ini, laba perusahaan melesat tinggi hingga mencapai Rp 30613 miliar. Bila dihitung-hitung, kenaikan laba perusahaan itu mencapai 851%.

Hal itu disokong oleh keuntungan yang diperoleh dari selisih nilai anak perusahaan yang diakuisisi oleh induk perusahaan. Direktur Budi Muljono mengatakan, nilai keuntungan tersebut mencapai Rp 264,21 miliar.

Di luar itu, Budi mengatakan hingga kuartal I ini pihaknya sudah menyerap sebanyak 30% dari total belanja modal perusahaan. Sebelumnya, perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 300 miliar.

Dana tersebut diambil dari kas internal serta sisa dana initial public offering (IPO) KINO. “Memungkinkan juga dengan opsi pinjaman dari perbankan,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Selasa (7/5).

Sekitar Rp 90 miliar alokasi dana tersebut sudah direalisasikan untuk berbagai kebutuhan perusahaan. “Di antaranya untuk meningkatkan kapasitas mesin produksi,” kata Budi. Sayang, Budi enggan memaparkan lebih lanjut mengenai peningkatan kapasitas mesin itu.

Ia hanya bilang, penambahan kapasitas itu demi merealisasikan lini produksi dan peningkatan kapasitas penjualan, tak terkecuali penjualan di luar negeri.

Budi mengatakan saat ini ekspansi KINO di luar negeri sendiri masih terbatas di Asia Tenggara. Namun ia tak ragu, KINO bisa meraih 10% dari total penjualan tahun ini berasal dari ekspor.

Sebagai tambahan informasi ketika perdagangan hari Selasa (7/5) ditutup, harga saham KINO berada di level 2600 atau tumbuh sebesar 1,56%. Sepanjang hari, jumlah saham KINO yang diperdagangkan sebanyak 74.200 saham dengan frekuensi sebanyak 77 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×