Reporter: Recha Dermawan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) yang dilakukan anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dipastikan masih berlanjut
Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I mengatakan, Pertamina Hulu Energi masih ada di dalam antrean IPO. Saat ini, otoritas bursa saham Indonesia ini pun masih menunggu perkembangan selanjutnya dari pihak PHE.
"Jadi secara official di pipeline, PHE ada di kami. Kami menunggu update dari PHE dalam hal ada perubahan-perubahan tertentu, tapi kami belum terima surat sampai saat ini." kata I Gede Nyoman saat ditemui di gedung BEI, Senin (24/7).
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan bahwa pihaknya tengah menelaah rencana proses IPO PHE.
Baca Juga: Ini Strategi Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk Terapkan Dekarbonisasi
Hanya saja, kala itu, dia mengaku belum bisa mengungkapkan rincian progres dan tahapan penelaahan dari rencana IPO PHE.
Dalam catatan Kontan.co.id, PHE akan menawarkan saham perdana ke publik di kisaran 10%-15%. Dengan rencana itu, PHE diperkirakan akan mengantongi dana segar di kisaran Rp 8 triliun - Rp 9 triliun.
Hanya saja, pelaksanaan IPO PHE mengalami sedikitĀ penundaan lantaran hendak memakai laporan keuangan Desember 2022.
Untuk menyukseskan rencana IPO, PHE dikabarkan sudah menggandeng Citibank, J.P Morgan, Credit Suisse, Mandiri Sekuritas, dan BRI Danareksa sebagai advisor.
Berbeda dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), IPO PHE direncanakan tidak menggandeng investor jangkar alias anchor investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News