Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku, rencana pengurangan jumlah satuan lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembarĀ per 1 lot, baru bisa terealisasi paling cepat di semester I tahun ini.
Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengungkapkan, rencana pengurangan lot tidak semata menyangkut perubahan sistem saja. "Untuk itu, kami butuh waktu. Karena harus ada keselarasan antara BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), para broker, hingga bank kustodian," kata Ito ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (7/2).
Ito juga akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait hal tersebut. "Sebenarnya, OJK sudah memberi lampu hijau. Intinya koordinasi terus dilakukan, bukan hanya dalam merealisasikan pengurangan lot saham ini," jelas Ito.
Sebelumnya, Ito pernah bilang, pengurangan lot saham bisa dicontohkan jika sebuah saham memiliki harga Rp 10 ribu, biasanya investor harus merogoh kocek Rp 5 juta untuk satu lot, nantinya hanya akan menjadi Rp 1 juta saja. Dengan begitu, tiap investor bisa melakukan diversifikasi portofolio saham mereka.
Isu ini diangkat seiring dengan masih rendahnya jumlah pemilik rekening di bank dengan dana di atas Rp 500 juta yang angkanya baru mencapai 270 ribu orang. Artinya, masih banyak sekali masyarakat yang memiliki rekening bank di bawah Rp 500 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News