Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang memeriksa PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) dan PT Eatertainment Internasional Tbk (SMMT), terkait kenaikan harga saham secara tidak wajar pada minggu lalu.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo, menjelaskan, BEI sudah meminta penjelasan dan data-data ke pihak manajemen INVS dan SMMT serta broker yang ikut serta dalam transaksi tidak lazim itu. "Ini digunakan supaya investor bisa sadar atau lebih memperhatikan keterangan yang mereka berikan," pungkas Uriep.
BEI telah memasukan SMMT dan INVS dalam kategori UMA (unsual market activity) pada 25 Juni lalu. Berdasarkan data perdagangan BEI, harga saham INVS meningkat tajam sejak perdagang sejak 21 Mei lalu. Ketika itu harga saham INVS sebesar Rp 880 per saham.
Namun, laju kenaikan harga INVS tak terbendung. Pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin (25/6), harganya sudah melambung ke sebesar 132,94% ke level Rp 1.980 per saham. Padahal hingga saat ini belum ada pengumuman resmi perseroan soal aksi korporasi tertentu yang bisa menggerek kenaikan harga saham itu.
Sedangkan saham SMMT juga mengalami peningkatan harga fantastis selama sepekan kemarin. Pada perdagangan dua pekan lalu (18/6), harga saham SMMT masih sebesar Rp 470 per saham.
Lalu, pada akhir pekan lalu (25/6), harga saham SMMT telah berada di level Rp 1.750, naik kumulatif Rp 1.280 per saham atau 272,34% selama enam hari perdagangan.
Saham SMMT meningkat tajam hingga menyentuh batas atas auto rejection selama enam hari berturut-turut. Kenaikan tajam ini terjadi dalam volume dan nilai transaksi tipis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News