BEI Kehadiran Emiten Baru Sektor Logistik, Cermati Prospek dan Rekomendasi Analis

Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten baru di sektor logistik. PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7).

Dalam pembukaan perdagangan hari ini, saham BLOG terpantau mengalami kenaikan 24,8% ke level Rp 312 per saham.

BLOG merupakan perusahaan tercatat ke-20 di BEI pada 2025. Emiten ini bergerak di bidang layanan logistik dan pergudangan business to business (B2B) terintegrasi dengan merek B-LOG.

Dalam pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) ini, BLOG menawarkan 563 juta saham baru dengan nilai nominal saham Rp 100 per saham dan harga perdana saham Rp 250 per saham.

Selama masa penawaran umum 2-8 Juli 2025, BLOG meraih dana sebesar Rp 140,81 miliar.

Direktur Utama Trimitra Trans Persada, Maickel Tilon, menjelaskan, sejalan dengan pertumbuhan bisnis, BLOG melakukan ekspansi dengan membangun fasilitas cold storage baru dan menambah armada kendaraan.

"Melalui IPO ini, kami berharap dapat memperkuat jaringan distribusi dan menambah kapasitas gudang kami, terutama untuk melayani kebutuhan pasar baru di Indonesia," jelasnya, Kamis (10/7).

Adapun emiten yang terafiliasi dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) ini telah mengoperasikan lebih dari 3.000 armada. BLOG miliki 124 titik operasional yang terbesar di 47 kota.

Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menilai bahwa kehadiran emiten baru seperti BLOG di sektor logistik dapat menjadi katalis positif sekaligus menambah story menarik bagi perkembangan sektor tersebut.

"BLOG punya potensi menarik mengingat fokusnya pada jasa transportasi berbasis truk dan pergudangan yang masih cukup besar permintaannya, terutama dari sektor FMCG, e-commerce, dan manufaktur," kata Miftahul kepada Kontan, Kamis (10/7).

Namun, untuk bersaing dengan pemain lama seperti PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX), BLOG perlu menunjukkan keunggulan operasional dan efisiensi, mengingat margin bisnis logistik sangat sensitif terhadap biaya bahan bakar dan utilisasi armada.

Prospek Indeks Transportasi dan Logistik

Miftahul menambahkan prospek sektor IDX Transportation & Logistic masih cukup menarik, terutama didorong oleh ekspansi e-commerce, integrasi rantai pasok nasional, dan potensi efisiensi lewat digitalisasi.

Namun, sektor ini juga menghadapi tantangan berupa fluktuasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ketergantungan terhadap infrastruktur, serta persaingan tarif yang ketat.

Menurutnya, PT Adi Sarana Armada (ASSA) masih menjadi penopang utama karena kapitalisasi pasar dan volume transaksinya yang relatif lebih tinggi dibanding emiten lainnya.

Sementara itu, saham seperti PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) dan PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) terkadang memberikan volatilitas yang besar sehingga cenderung menjadi pemberat bila sentimen negatif menerpa sektor ini.

Dihubungi terpisah, Managing Director Research and Digital Production PT Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su menyampaikan prospek saham-saham di sektor transportasi dan logistik akan diuntungkan dari regulasi baru Menkomdigi No 8 Tahun 2025.

Aturan ini mendorong penetapan harga yang lebih adil dan transparan bagi konsumen berdasarkan kualitas dan performa layanan, bukan dari manfaat kerja sama dengan platform digital.

"Kami melihat aturan tersebut akan mengurangi ketegangan kompetisi di pasar," jelas Harry kepada Kontan, Kamis (10/7).

Secara sektoral, saham ASSA menunjukkan yang paling performa dengan kenaikan 9,4% ytd dan PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) melonjak 144,4% ytd.

Sementara, dari sisi pemberat ada PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) dan PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) yang masing-masing turun 78,1% ytd dan 68,3% ytd.

Harry berpandangan saham ASSA terlihat paling menarik karena ada diversifikasi bisnis mobil bekas.

Ia melihat segmen mobil bekas akan terus melanjutkan momentun pertumbuhan positif, mengingat pada kuartal I-2025 sudah tumbuh 43,3% menjadi Rp 102 miliar.

Dari sisi rekomendasi, Miftahul melihat ASSA tetap menarik karena transformasi digital lewat AnterAja dan ekosistem logistik terintegrasi yang terus berkembang. Miftahul menyarankan trading buy saham ASSA di target harga Rp 800.