kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BEI kantongi 11 calon emiten dengan aset di atas Rp 250 miliar


Jumat, 26 Juni 2020 / 19:19 WIB
BEI kantongi 11 calon emiten dengan aset di atas Rp 250 miliar
ILUSTRASI. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat media briefing di Jakarta


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun aktivitas ekonomi nasional dibayangi oleh pandemi Covid-19, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengaku hal tersebut tidak menyurutkan minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal.

Sampai dengan saat ini, sudah terdapat 28 perusahaan baru yang tercatat di BEI. Menurutnya, pencapaian perusahaan tercatat baru di BEI ini merupakan jumlah tertinggi ketimbang Bursa Efek di kawasan ASEAN.

Baca Juga: Kapitalisasi pasar di bursa menyusut, begini komentar Dirut BEI

BEI juga mencatat ada 21 perusahaan yang berencana untuk melakukan pencatatan saham baru. Ia memaparkan, 11 perusahaan yang akan listing di BEI merupakan perusahaan dengan aset yang besar atau lebih dari Rp 250 miliar. Selanjutnya 8 calon emiten masuk dalam kategori medium dengan aset antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, dan dua perusahaan dengan aset kecil atau sekitar Rp 50 miliar.

Untuk instrumen lainnya, sampai saat ini juga terdapat tujuh perusahaan yang telah mencatatkan Exchange Traded Fund (ETF) dan masih ada dua perusahaan yang akan mencatatkan ETF ke depannya.

"Sedangkan untuk obligasi sudah ada yang tercatat baru satu, sedangkan di pipeline ada lima," katanya saat acara Bincang-Bincang Virtual bersama Wartawan, Jumat (26/6).

Nah, apabila dibandingkan dengan negara lainnya ambil contoh Singapura baru mencatat penambahan tiga perusahaan, Malaysia dengan penambahan tujuh perusahaan, dan Thailand baru ada dua perusahaan yang tercatat sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Juga: Investor ritel akan gugat OJK dan BEI Rp 3,9 triliun bila coret AISA dari bursa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×