Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif terhadap aktivitas perekonomian di berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Hal ini turut direspons oleh kalangan pelaku ekonomi global dalam menentukan keputusan arah investasi, yang juga mempengaruhi pergerakan harga-harga aset di sektor keuangan global.
Apabila dihitung dari awal tahun hingga 19 Juni 2020, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penurunan kapitalisasi pasar sebesar 21,30% menjadi Rp 5.717 triliun. Hampir seluruh indeks sektoral juga mengalami penurunan secara year to date. Sektor yang mengalami penurunan paling dalam selama tahun 2020 adalah sektor properti dan real estate sebesar 33,56%.
Baca Juga: Kapitalisasi pasar IHSG naik Rp 73,39 triliun dalam sepekan
Sementara itu, sektor consumer goods mampu mencatatkan kinerja positif sejak adanya pengumuman kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dari aktivitas perdagangan, rata-rata frekuensi perdagangan meningkat 9,29% menjadi 513.000 kali per hari dengan rata-rata total nilai transaksi dan volume transaksi masing-masing sebesar Rp7,72 triliun per hari dan 7,63 miliar saham per hari.
"Ada beberapa event yang tidak bisa kita lupakan, pertama adanya pandemi Covid-19 dimana di saat Januari mulai banyak negara-negara yang terkena Covid-19," paparnya dalam acara Bincang-Bincang Virtual bersama Wartawan, Jumat (26/6).
Kedua, Pemilihan umum Amerika Serikat yang akan berlangsung pada November mendatang. Kemudian, dampak dari adanya Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia juga mempengaruhi kinerja pasar modal Indonesia.
"Mau tidak mau, bank sentral ataupun pasar modal kita selalu melihat kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh The Fed yang berpengaruh juga terhadap perekonomian dunia," tambahnya.
Terakhir, adanya perang harga minyak yang menyebabkan merosotnya harga minyak secara signifikan juga berpengaruh terhadap perekonomian dunia. "Jadi tidak hanya Indonesia yang sampai saat ini terjadi penurunan indeks lantaran pandemi tersebut, tapi juga seluruh kinerja indeks bursa global mengalami penurunan," ungkapnya.
hingga penutupan perdagangan Jumat (26/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi 22,15% ke level 4.904,088.
Baca Juga: IHSG Bisa Mencapai 5.830 di Akhir Tahun dalam Skenario Optimis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News