Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah membidik beberapa perusahaan besar untuk melepas sahamnya kepada publik. Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, masih banyak perusahaan yang mengambil keuntungan dari kekayaan alam dalam negeri namun induknya terdaftar sebagai emiten di luar negeri.
Tito mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan daftar nama-nama perusahaan tersebut. Sampai saat ini, ada sekitar 16 perusahaan besar yang akan dihimbau untuk listing di BEI. Menurut Tito, kebanyakan perusahaan itu bergerak di sektor pertambangan dan perkebunan.
"Asetnya ada di Indonesia tetapi diberikan pada asing. Itu tidak elok. Makanya kami ingin menghimbau perusahaan tersebut untuk listing di bursa," ujarnya di Jakarta, Senin (28/9).
Tito mencontohkan, perusahaan seperti Freeport, Newmont, dan Wilmar, seharusnya bisa melepas sahamnya untuk publik. "Kami sedang survey dan melakukan himbauan" imbuhnya.
Jika 16 perusahaan besar itu bisa menjadi emiten di BEI, Tito memperkirakan nilai kapitalisasi pasar modal bisa bertambah 30%.
Seperti diketahui, PT Freeport Indonesia memiliki opsi untuk menjadi emiten baru di BEI. Soalnya, perusahaan tambang yang bermarkas di Amerika Serikat ini memiliki kewajiban divestasi sebesar 10% kepada Pemerintah Indonesia. Kewajiban divestasi itu jatuh pada Oktober 2015.
Selama ini, Freeport McMoRan Inc, induk Freeport Indonesia tercatat sudah menjadi penghuni New York Stock Exchange (NYSE).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News