Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi surat utang atau obligasi dan sukuk sejak awal tahun hingga 2 Maret 2017 sebanyak tujuh emisi dari tujuh emiten dengan nilai Rp13,02 triliun.
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan dalam keterangan resminya, Kamis (2/3), mengemukakan bahwa jumlah itu bertambah seiring dengan pencatatan obligasi PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan PT BFI Finance Indonesia.
Goklas Tambunan memaparkan Sarana Multigriya Finansial mencatatkan obligasi berkelanjutan III tahap VII tahun 2017 dengan tingkat bunga tetap senilai nominal sebesar Rp1,677 triliun terdiri atas dua seri, yakni seri A dengan nilai nominal Rp677 miliar berjangka waktu 370 hari, dan seri B dengan nilai nominal Rp1 triliun selama 3 tahun.
"Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi itu adalah idAAA (triple A). Sementara bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk," katanya.
Sedangkan BFI Finance Indonesia, mencatatkan obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2017 dengan nilai nominal sebesar Rp1 triliun yang terdiri atas dua seri. Seri A senilai nominal Rp540 miliar dengan jangka waktu 370 hari kalender, dan seri B senilai nominal Rp460 miliar berjangka waktu tiga tahun.
"Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk obligasi ini adalah AA-(idn) (double A minus) dengan outlook stabil. Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk," paparnya.
Dengan pencatatan itu, ia mengatakan, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 319 emisi dengan nilai nominal Rp314,56 triliun dan 67,5 juta dolar AS yang diterbitkan oleh 108 emiten.
Sementara surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp1.856,36 triliun dan 1.240 juta dolar AS. Selain itu ada tujuh Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,79 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News