Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya sudah meminta penjelasan juga kepada manajemen PT Katarina Utama Tbk (RINA). Otoritas pasar modal dan manajemen RINA ini sudah bertemu sebelum libur Lebaran.
"Kami sudah memanggil manajemen RINA. Hanya satu orang yang datang, yakni Direktur RINA yang sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (Izudin bin Mahmood)," kata Direktur Penilaian Perusahaan Eddy Sugito. Eddy cukup menyesalkan pertemuan ini. Sebab, Direktur Utama (Dirut) RINA, Fazli bin Zainal Abidin, tidak kunjung hadir lantaran masih berada di luar negeri.
Padahal, berdasarkan pertemuan itu terungkap jika Dirut RINA yang memegang kendali terhadap perusahaan. Makanya, pertemuan ini tidak mampu menjawab secara tuntas semua permintaan penjelasan bursa. "Jika dirutnya datang ke Indonesia, kami meminta untuk segera bertemu dengan bursa," tegasnya. Eddy meminta dirutnya menyediakan data-data yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.
Sekadar mengingatkan, RINA diduga menyalahgunakan Rp 28,971 miliar dari total dana IPO. Di antaranya, untuk pembelian mobil operasional dan pembukaan kantor cabang fiktif. Tudingan memperkaya diri juga ditudingkan kepada para direksinya. Tudingannya, setelah IPO, gaji direksi naik dari Rp 75 juta jadi Rp 100 juta sebulan. Itu sebabnya, beban umum dan administrasi di 2009 melonjak 157% menjadi Rp 10,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News