Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ​Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan sejumlah sektor potensial yang akan tumbuh positif di tahun 2025.
Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan menuturkan, sejumlah emiten yang bergerak di bidang pangan, transportasi dan logistik akan tersengat momentum positif dari adanya program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Verdi menerangkan bahwa alokasi dana untuk program MBG terbilang besar. Nantinya, pemerintah akan mengajak sektor-sektor swasta untuk mendukung program tersebut.
"Itu bisa jadi akan mendorong saham-saham di sektor tersebut. Kemudian, program pemerintah juga kan termasuk dengan ketahanan pangan dan energi. Nah ini sektor energi juga bisa meningkat banyak di tahun 2025 nanti," kata Verdi dalam Market Outlook 2025, Kamis (19/12).
Tak hanya itu, program pembangunan tiga juta rumah per tahun diperkirakan akan mendorong kinerja saham di sektor properti serta perusahaan yang bergerak di industri semen.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham CUAN, TINS, dan ADRO untuk Jumat (19/12)
Peluang dan Tantangan Pasar Modal di 2025
Verdi melihat ada sejumlah tantangan dan peluang dari kinerja pasar modal Indonesia di tahun 2025.
Dari segi peluang, Verdi melihat ekonomi Indonesia memiliki ketahanan yang cukup kuat, dengan pertumbuhan stabil di kisaran 5% selama beberapa tahun terakhir.
Peluang lainnya terlihat dari sederet program dan kebijakan pemerintah, mulai dari pembangunan tiga juta rumah per tahun, penyediaan makan bergizi gratis, serta target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Baca Juga: IHSG Tumbang 1,84% ke 6.977 pada Kamis (19/12), Sebanyak 521 Saham Turun Harga
Namun, pencapaian target ini tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari sektor swasta yakni emiten yang ada di bursa.
Meski begitu, ada sejumlah tantangan yang harus diantisipasi, seperti dinamika geopolitik, perlambatan ekonomi China dan volatilitas harga komoditas.
Pemilihan presiden di Amerika Serikat, misalnya, dapat memberikan dampak signifikan pada aliran investasi global. Jika terjadi pergeseran besar dalam kebijakan ekonomi Amerika, hal ini dapat memengaruhi sentimen pasar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kami optimistis bahwa di tahun 2025 nanti bahwa pasar modal kita masih punya peluang untuk tumbuh, walaupun kita tahu itu ada tantangannya juga," tutupnya.
Selanjutnya: Jalin Dukung Kelancaran Transaksi Keuangan Digital Selama Nataru
Menarik Dibaca: 20 Poster Hari Ibu yang Cocok Jadi Kartu Ucapan untuk Diunggah di Media Sosial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News