Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi 20 perusahaan yang berencana menggelar pencatatan umum perdana saham alias initial public offering (IPO) hingga Kamis (19/11). Sektor perdagangan, jasa, dan investasi mendominasi pipeline IPO ini dengan jumlah enam perusahaan.
Lebih rincinya, ada tiga perusahaan dari sektor properti, real estate, dan konstruksi gedung.
Sementara dari sektor industri barang konsumen, aneka industri, dan agrikultur memiliki masing-masing dua perusahaan yang mengantri untuk menggelar IPO.
Jumlah yang sama, dua perusahaan, mengantri dari sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi. Sektor keuangan pun juga mengantongi dua perusahaan.
Baca Juga: Ini alasan Avia Avian (Avian Brands) ingin gelar penawaran umum saham perdana (IPO)
Sementara itu, satu perusahaan akan berasal dari sektor pertambangan.
"Adapun 20 perusahaan di atas masih menjalani proses evaluasi penawaran umum," jelas Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (19/11).
Selain pipeline di atas, otoritas bursa ini juga mencatat ada 10 penerbit yang akan menerbitkan 11 emisi surat utang, baik dalam bentuk obligasi atau pun sukuk yang berada dalam pipeline EBUS di BEI.
Satu di antaranya merupakan calon perusahaan tercatat obligasi baru. Sebagai catatan, satu perusahaan dapat menerbitkan lebih dari satu emisi EBUS. Selain itu, bursa juga mencatat ada 3 ETF dalam pipeline.
Sekadar informasi, hingga Kamis (19/11) BEI telah mencatatkan sebanyak 148 penerbitan efek baru yang terdiri atas 46 saham, 94 obligasi/sukuk, 7 ETF, dan 1 EBA.
Selanjutnya: 25 Tahun melantai di bursa, ini kiprah Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News