kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Begini Strategi Sucorinvest Agar Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Positif


Selasa, 22 November 2022 / 19:16 WIB
Begini Strategi Sucorinvest Agar Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Positif
ILUSTRASI. Kinerja Sucorinvest Sharia Sukuk Fund hingga Oktober 2022 meningkat 5,50% sejak awal tahun.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap milik Sucorinvest positif sepanjang tahun ini. Menurut data Infovesta Utama, kinerja Sucorinvest Sharia Sukuk Fund hingga Oktober 2022 meningkat 5,50% sejak awal tahun dan meningkat 0,39% sepanjang Oktober saja. 

Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki mengatakan kinerja reksadana pendapatan tetap Sucorinvest masih cukup baik. Tahun ini termasuk tahun yang cukup berat bagi kelas aset pendapatan tetap. 

"Sejak akhir tahun 2021 kami sudah cukup bearish dengan overall bond market sehingga lebih mengutamakan investasi di obligasi korporasi dibandingkan obligasi pemerintah. Namun tentunya dengan penelaahan risiko di tiap perusahaan penerbit dengan sangat hati-hati," kata Gama kepada kontan.co.id, Selasa (22/11). 

Gama menambahkan, pihaknya sangat memperhitungkan risiko likuiditas dalam mengelola reksadana untuk memastikan tidak perlunya cut loss mendalam jika dibutuhkan saat terjadinya redemption besar.

"Kami juga sangat berhati-hati perihal market timing dengan cara mengembangkan kapabilitas research makroekonomi secara in house," tutur Gama. 

Baca Juga: Kas Manajer Investasi Makin Tebal Sepanjang 2022, Ini Penyebabnya

Saat ini sentimen yang dapat mendukung reksadana pendapatan tetap berasal dari inflasi di US sudah mulai melandai dan tidak naik lagi dan The Fed mulai tone down dalam menaikkan suku bunga sehingga dapat memberikan sentimen positif bagi pasar obligasi.

Sementara sentimen negatif berasal dari inflasi di AS yang masih naik lagi. Selain itu, The Fed masih agresif dalam menaikkan suku bunga sehingga dapat menghambat pasar obligasi serta memberikan shock kembali pada pasar. 

Gama menyarankan bagi investor saat ini merupakan waktu yang cukup menarik untuk masuk ke dalam reksadana pendapatan tetap. Ini karena pasar obligasi cenderung lebih stabil serta ada kemungkinan untuk lebih positif di tahun depan. 

"Perlu diingat reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana dengan tenor investasi jangka menengah 3-5 tahun," imbuh dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×