kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini strategi Kino Indonesia (KINO) mempertahankan pertumbuhan pendapatan


Jumat, 09 Agustus 2019 / 17:14 WIB
Begini strategi Kino Indonesia (KINO) mempertahankan pertumbuhan pendapatan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) membukukan kinerja positif di tengah sektor kosmetik yang masih tertekan. Melansir laporan keuangannya di semester I 2019 KINO membukukan penjualan tumbuh 30,42% year on year menjadi Rp 2,22 triliun.

Salah satu pendapatan yang paling banyak berkontribusi di bisnis KINO berasal dari produk perawatan tubuh (personal care). Beberapa produknya di bisnis kecantikan salah satunya bekerjasama dengan bran Ovale.

Baca Juga: IHSG Bergejolak, Ini Pilihan Saham Defensif Rekomendasi Analis

Lini bisnis perawatan tubuh berkontribusi lebih dari 50% dari seluruh penjualan KINO. Adapun dalam bisnis ini tercatat penjualan bersih sebesar Rp 1,088 triliun tumbuh sebesar 33,6% yoy.

Adapun dari bisnis lainnya KINO membukukan pendapatan dari produk minuman sebesar Rp 832 miliar, kemudian makan sebesar Rp 180,30 miliar. Lalu farmasi sebesar Rp 112, 22 miliar dan terakhir makanan hewan sebesar Rp 7,72 miliar.

Dari perolehan pendapatan ini, laba KINO ikut terkerek hingga 409,33% yoy dari sebelumnya Rp 71,7 miliar di semester I 2018 menjadi Rp 362 miliar.

Direktur keuangan Kino Indonesia Budi Muljono menjelaskan pertumbuhan pendapatan dan laba yang diraih pada paruh pertama tahun ini sudah sesuai target.

“Pencapaian itu sesuai dengan ekspektasi sebab secara secara keseluruhan penjualan KINO sepanjang tahun ini akan tumbuh sekitar 30%,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/8).

Dalam mengejar target di semester selanjutnya, KINO menyiapkan strategi untuk terus membesarkan segmen perawatan tubuh yang tumbuh 33,6% yoy di semester I 2019. Adapun Budi menyatakan semester II ini akan mempertahankan market share dan meningkatkan awareness baik di luar negeri dan dalam negeri.

Strategi di dalam negeri adalah mempertahankan market share dan meningkatkan awareness melalui iklan di televisi, media sosial, program promosi dan lain sebagainya. Biaya iklan menurut Budi kurang lebih akan sama seperti di semester I.

Baca Juga: IHSG melemah karena perang dagang, ini saham defensif pilihan Mirae Asset Sekuritas

Budi menjelaskan di paruh kedua nanti, KINO akan spending iklan dan promosi sekitar 19%-20% dari penjualan dan pengeluaran ini selalu konsisten dan belum ada rencana perubahan.

Mengenai produk, Budi menyatakan pada semester II nanti KINO belum berencana mengubah banyak varian produk yang sudah ada saat ini. Begitu juga promosi dengan memberi harga khusus dijelaskan Budi tergantung situasi di lapangan.

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) intip pasar Asia Selatan

Adapun KINO semakin serius menggarap pasar luar negeri dengan melakukan pembelian saham perusahaan di India, Linanda Consumer India Private Limited pada 18 Juli 2019 lalu. Budi mengakui akuisisi ini dipersiapkan untuk bisnis KINO di masa mendatang.

Adapun saat ini Kino Indonesia sedang fokus di cabang yang sudah ada di Malaysia, Philipine, Vietnam, Kamboja, dan Singapura sebagainya lewat anak usahanya. Budi menyatakan sudah mencari market baru di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Tenggara. 

Asal tahu saja, pada enam bulan pertama ini KINO telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar dari target capex sebanyak Rp 300 miliar.

Budi menyatakan spending capex untuk penambahan kapasitas mesin yang sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan untuk produksi barang di semua segmen yakni personal care, beverage, dan pharma.

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) Bidik Kontribusi Pasar Ekspor Sebesar 9%-10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×