Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas Grup Djarum, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) masih optimistis prospek industri digital infrastruktur di 2025 masih menarik pasca merger XL Axiata dengan Smartfren.
Direktur Utama Inti Bangun Sejahtera Ramadhan Kurnia Nusa mengatakan walaupun merger XL Axiata dan Smartfren akan berdampak pada aset, tetapi konsolidasi yang terjadi dapat menyehatkan industri telekomunikasi.
Dia bilang IBST masih terus melakukan komunikasi dengan entitas baru merger, yakni PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), terkait dengan operasional khususnya realokasi menara telekomunikasi.
Baca Juga: Pendapatan Susut, Inti Bangun Sejahtera (IBST) Catat Kerugian Rp 1,85 Triliun di 2024
"Kami masih menunggu dan belum dapat berkomentar banyak mengenai dampak merger," jelas Ramadhan dalam paparan publik, Rabu (23/4).
Namun Ramadhan menegaskan, IBST sudah mengantongi kontrak jangka panjang dengan para operator telkomunikasi. Dimana, kontrak tersebut masih akan terikat pasca merger.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis 1 Juli 2024, Smartfren melakukan perjanjian sewa baru b periode 10 tahun atas menara dan Fiber to The Tower (FTTT) IBST.
IBST juga sudah mengantongi komitmen mengikat dari Smartfren untuk penambahan kolokasi dan bisnis FTTT di masa mendatang. Dengan demikian, IBST masih akan mendapatkan pemasukan dari XLSmart.
“Kami memiliki kontrak jangka panjang dengan para customer kami dalam hal ini operator, yang akan mengikat setelah post merger,” kata Ramadhan.
Selanjutnya: SAP Rombak Pimpinan Asia Tenggara, Fokus Bisnis Cloud dan AI Digencarkan
Menarik Dibaca: SAP Rombak Pimpinan Asia Tenggara, Fokus Bisnis Cloud dan AI Digencarkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News