Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inter Delta Tbk (INTD) terus berusaha untuk meningkatkan penjualan di sisa tahun 2020. Perusahaan ini berupaya untuk mencari produk baru yang berhubungan dengan fotografi dan untuk meningkatkan produk yang ada.
"Kami juga melakukan pemasaran melalui media sosial dan online market," ungkap Direktur INTD, Kevin Wong dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kontan, Selasa (29/9).
Dia menambahkan bahwa INTD tengah mengembangkan produk digital printing. Inter Delta memperkuat dan mengembangkan portofolio bisnis baru, mencermati setiap perkembangan teknologi terutama yang berkaitan dengan usaha INTD.
Guna menahan penurunan kinerja, emiten ini juga terus melakukan efisiensi biaya. Jika melihat laporan keuangan semester I-2020, Inter Delta mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 23,84 miliar atau menyusut 39,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 39,38 miliar.
Penjualan dari kertas cetak foto menyumbang Rp 14,29 miliar, bahan kimia pemprosesan foto dan kertas Rp 2,64 miliar, penjualan film dan kamera Rp 1,79 miliar, penjualan lain-lain Rp 5,11 miliar.
Baca Juga: Inter Delta (INTD) Merambah Bisnis Makanan
Seiring dengan turunnya penjualan, rugi bersih Inter Delta menebal menjadi Rp 1,92 miliar pada paruh pertama tahun ini, ketimbang rugi bersih pada semester pertama tahun lalu senilai Rp 503,98 juta.
Pada tahun ini, INTD tetap melanjutkan program-program yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, baik untuk program pemasaran, operasional maupun program peningkatan kapabilitas karyawan melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan baik internal maupun eksternal. "Kami juga akan terus mencermati setiap perkembangan terutama perkembangan teknologi dan perubahan harga. Dengan demikian Inter Delta akan lebih siap dan lebih mempunyai daya saing yang semakin kuat," kata Kevin.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, prospek bisnis INTD memang masih tertekan pada tahun ini. Proyeksi kinerja perusahaan juga masih turun akibat adanya pandemi Covid-19. Menurut Nafan, efisiensi yang dilakukan perusahaan bisa menjadi strategi yang dapat menahan penurunan kinerja semakin dalam.
Hingga pukul 14.00, saham INTD melemah 5,75% ke harga Rp 164. Dalam sepekan, harga saham ini sudah melesat 4,46%. Nafan belum merekomendasikan saham INTD lantaran tidak likuid.
Baca Juga: Kena suspensi, ini rencana Inter Delta (INTD) selanjutnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News