kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Rekomendasi Saham Unilever Indonesia (UNVR) yang Koreksi 6,2% di Pekan Lalu


Senin, 07 November 2022 / 08:30 WIB
Begini Rekomendasi Saham Unilever Indonesia (UNVR) yang Koreksi 6,2% di Pekan Lalu


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di pekan lalu kurang menggembirkan. Saham UNVR terlihat melemah 6,20% ke level Rp 4.540 per saham pada Jumat (4/11). Penurunan saham emiten konsumer ini bisa dimanfaatkan oleh para investor.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menghitung, target harga UNVR untuk 12 bulan ke depan berada di level Rp 5.000. Dengan penurunan yang terjadi, opsi buy on weakness bisa menjadi pilihan.

"Ada potensi yang menarik untuk buy on weakness kalau terjadi koreksi ke bawah level Rp 4.500," kata dia kepada Kontan akhir pekan lalu.

Namun untuk saat ini, lanjut dia, investor bisa wait and see terlebih dahulu karena belum tampak perlawanan yang berarti pada pergerakan UNVR. Investor bisa menunggu sampai tekanan jual selesai.

Baca Juga: Anjlok 6,20% dalam Sepekan, Ini Sentimen yang Menyeret Saham Unilever (UNVR)

Adapun dalam sepekan terakhir, investor asing mencatatkan jual bersih atau net sell sebesar Rp 220,22 miliar di seluruh pasar. Namun sepanjang tahun berjalan, asing masih membukukan beli bersih Rp 2,39 triliun.

"Pasar mungkin kecewa dengan hasil dari laporan kinerja kuartal ketiga UNVR yang pertumbuhannya masih cenderung lambat," tutur Pandhu.

Apalagi, Pandhu menilai segmen personal care milik UNVR masih akan berat melaju. Pasalnya persaingan di segmen ini sudah semakin ketat.

Hingga akhir September 2022, UNVR mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,53 triliun. Realisasi ini tumbuh 5,02 % secara tahunan atawa year on year (YoY) dari Rp 30,02 triliun.

 

UNVR mengantongi laba sebesar Rp 4,61 triliun hingga akhir kuartal III-2022. Nilai tersebut tumbuh 5,31% secara tahunan dari Rp 4,37 triliun pada tahun sebelumnya di periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×