Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Adapun stripping ratio (nisbah kupas) tahun 2020 tercatat 3,84 kali, lebih rendah daripada panduan yang ditetapkan sebesar 4,30kali, akibat cuaca yang kurang baik hampir sepanjang tahun. Adapun rasio nisbah pada kuartal keempat sebesar 3,65 kali.
“Kuartal ini diwarnai dengan cuaca basah dengan curah hujan yang tinggi dan jam hujan yang panjang di area tambang utama sejak bulan November,” tulis Mahardika, Rabu (17/2).
Target 2021
Adaro juga telah menentukan panduan operasional untuk tahun 2021. Produksi batubara tahun 2021 diperkirakan akan tetap sama atau sedikit menurun secara tahunan, dan ditargetkan mencapai 52juta ton-54 juta ton.
Baca Juga: Permintaan batubara jelang Imlek naik, ini sejumlah emiten yang akan diuntungkan
Panduan nisbah kupas yang ditetapkan sebesar 4,8 kali lebih tinggi secara tahunan karena mengikuti sekuens penambangan dan perusahaan harus mengupas lapisan penutup dengan volume yang lebih besar.
Adaro juga terus berdisiplin dalam penggunaan belanja modal (capex) dan capex tahun 2021 ditetapkan pada kisaran US$ 200 juta sampai US$ 300 juta. Target belanja modal ini meliputi pemeliharaan rutin dan capex pertumbuhan.
Adapun panduan EBITDA operasional pada tahun 2021 berada pada kisaran US$ 750 juta – US$ 900 juta.
“Walaupun pemulihan ekonomi diperkirakan akan berdampak positif terhadap batubara, perusahaan harus tetap berhati-hati untuk mengantisipasi ketidakpastian,” pungkas Mahardika.
Selanjutnya: Komoditas Mulai Masuk Periode Supercycle, Prospek Emiten Ini Ikut Membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News