Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
Sementara itu, MNC Sekuritas tetap mempertahankan target IHSG di level 6.320 untuk base scenario, level 7.221 untuk bullish scenario, dan 5.651 untuk bearish scenario hingga akhir tahun 2021.
Sebagai rekomendasi saham, MNC Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mempertimbangkan mencari peluang jangka pendek hingga menengah pada saham-saham growth dan juga industrinya yang cukup tangguh (resilience) seperti sektor kesehatan, yakni PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Sementara untuk jangka menengah hingga panjang, pelaku pasar bisa memilih value stock seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood CBP Sukses Mamkur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Mamkur Tbk (INDF), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
“Sebagai tambahan, sektor potensial lainnya yakni emiten yang berbasis digital-tech (new economy), telekomunikasi, serta healthcare,” kata Rifqi.
Sementara itu, Ciptadana Sekuritas menyematkan rating overweight terhadap sektor perbankan, consumer goods, telekomunikasi, semen, menara, logam, alat berat, otomotif, kesehatan, perkebunan, pelayaran, properti, dan media.
Rating netral disematkan untuk sektor konstruksi, retail, tambang batubara, jalan tol, dan poultry, sementara rating underweight disematkan untuk sektor rokok (tembakau) dan penerbangan.
Pilihan utama Ciptadana Sekuritas adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 5.250, PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan target harga Rp 16.200, TLKM dengan target harga Rp 4.200, dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 6.500.
Ciptadana Sekuritas juga merekomendasikan beli saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan target harga Rp 3.650, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga Rp 4.200, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan target harga Rp 12.400, PT Triputra Agro Persada Tbk (TPAG) dengan target harga Rp 1.050, dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) dengan target harga Rp 2.400.
Hanya saja, munculnya varian Covid-19 yang berbeda dan lebih ganas dapat memperpanjang proses pemulihan kembali ekonomi domestik. Di sisi lain, potensi IPO emiten berbasis teknologi seperti Bukalapak dan GoTo dengan valuasi potensial gabungan hingga US$ 45 miliar menjadi sentimen penguat terbesar untuk pasar.
Selanjutnya: Asing banyak melego saham-saham ini dalam sepekan saat IHSG menguat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News