Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sepanjang 2020 mengalami tekanan. Pendapatan emiten ini tercatat turun 19,94% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 321,86 juta, begitu pun dengan laba bersih yang turun 48,9% yoy menjadi US$ 36,19 juta.
Sekretaris Perusahaan MDKA Adi Adriansyah Sjoekri menjelaskan penurunan pendapatan mayoritas dikarenakan oleh berjalannya proses strategic review di tambang Wetar untuk proses integarasi dengan proyek Acid Iron Metal (AIM) yang telah selesai di akhir 2020.
MDKA juga telah membentuk joint venture dengan Tsinghan di Februari 2021 kemarin, untuk segera memulai proses pengembangan dan pembangunan proyek AIM di Morowali yang ditargetkan selesai di kuartal IV-2022.
Baca Juga: Merdeka Copper (MDKA) berencana buyback saham
"Sebagai hasil strategic review, lokasi pertambangan Wetar telah beralih ke Pit Partolang di kuartal IV-2020, yang diekspektasikan bisa meningkatkan produksi tembaga dari 5.000 ton di 2020 menjadi 14.000-17.000 ton di 2021," jelas Adi kepada Kontan.co.id, Jumat (16/4).
Lebih lanjut, sepanjang kuartal I-2021 MDKA telah bisa melakukan proses produksi dari proses remediasi atau perbaikan heap leach di tambang emas Tujuh Bukit. Proses remediasi ini sudah dilakukan sejak kuartal IV-2020 dan diharapkan selesai di akhir kuartal II-2021.
Adapun di tahun 2021 MDKA menargetkan bisa memproduksi 100.000 - 120.000 ounces emas. Selain di Tujuh Bukit, MDKA juga terus melanjutkan kegiatan pre-feasibility study potensi proyek tembaga di Tujuh Bukit yang mengandung sumber daya yang masif yaitu 8,7 juta ton tembaga dan 28 juta ounces emas.