Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah menyiapkan sejumlah strategi jangka panjang guna memenuhi kebutuhan nikel di sejumlah smelter yang akan dibangun perusahaan.
Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, perusahaan melakukan penambangan sendiri dan langsung diolah di pabrik pengolahan di Sorowako. Ini dilakukan agar INCO tidak melakukan transaksi jual beli nikel ore dengan penambang lain.
Adapun dalam beberapa tahun mendatang, INCO berencana untuk membangun sejumlah smelter seperti Smelter Pomalaa dan Smelter Bahodopi.
"Tentunya kami memiliki rencana jangka panjang penambangan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pengolahan yang ada saat ini dan yang akan dibangun dalam waktu 5 tahun yang akan datang," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10).
Baca Juga: Vale Indonesia akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) sebesar 500 MW
Nantinya, lanjut Bernardus, Smelter di Pomalaa akan di supply 100% dari penambangan di konsesi Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Demikian juga untuk Smelter Bahodopi, INCO akan mencukupi dari Tambang Bahodopi, Sulawesi Tengah.
"Adapun secara keseluruhan, saat ini fasilitas pengolahan Sorowako rata-rata volume produksi nikel per tahunnya mencapai 75.000 metrik ton," tandasnya.
Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, Vale Indoensia menggunakan teknologi pyrometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit).
Selanjutnya: Ini sentimen yang membuat rupiah menguat pada perdagangan hari ini (5/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News