kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,75   12,44   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini jurus Metro Healthcare (CARE) untuk tingkatkan kinerja di tahun ini


Jumat, 13 Maret 2020 / 13:55 WIB
Begini jurus Metro Healthcare (CARE) untuk tingkatkan kinerja di tahun ini
ILUSTRASI. Layar perdagangan saham Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metro Healthcare Indonesia Tbk tengah fokus untuk mengembangkan usaha melalui pembangunan rumah sakit baru hingga meningkatkan fasilitas rumah sakit.

Direktur Utama Metro Healthcare Indonesia, Henry Kembaren mengatakan, perusahaan ini sedang menyelesaikan proses perizinan pembangunan rumah sakit baru. Emiten yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berencana untuk membangun satu rumahsakit baru di Malajaya, Bandung.

Baca Juga: Ikhtiar BEI tumbuhkan optimisme pasar

“Sekarang kita menyelesaikan izin lebih dulu, harapannya bisa dioperasikan pada tahun depan,” ujarnya pada Jumat (13/3).

Nantinya, rumah sakit yang berlokasi di Jawa Barat tersebut akan dibangun dengan kapasitas sebanyak 300 tempat tidur. Adapun dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah sakit ini sekitar Rp 300 miliar.

Selain itu, CARE juga terus berupaya meningkatkan kapasitas hingga sarana di rumahsakit yang sudah ada. Hingga saat ini Metro Healthcare memiliki tujuh rumah sakit. Pertama, rumahsakit Metro Hospitals di Pasar Kemis Tangerang. Rumahsakit dengan klasifikasi kelas C ini memiliki kapasitas 40 tempat tidur operasional.

Kedua, RS Umum Bina Sehat Mandiri yang berlokasi di Duri Kepa, Jakarta Barat dengan klasifikasi rumahsakit kelas C dengan 25 tempat tidur operasional. Kemudian, RS Umum Metro Hospitals Cikarang dengan klasifikasi rumahsakit kelas C berkapasitas 70 tempat tidur operasional.

Baca Juga: Naik hingga 34,55% Makmur Berkah Amanda (AMAN) kena auto reject

Keempat, ada RS Umum Metro Hospitals Cikupa yang mempunyai 123 tempat tidur operasional. Selanjutnya ada, RS Umum Kartini yang berlokasi di Mojosari, Mojokerto dengan klasifikasi rumahsakit kelas D dan memiliki sebanyak 81 tempat tidur operasional.

Keenam, ada RS Ibu dan Anak Mitra Husada di Sidoarjo dengan kapasitas 26 tempat tidur operasional. Nah, terakhir ada RS Ibu dan Anak St. Yusuf di Tanjung Priok dengan klasifikasi rumahsakit C dan memiliki kapasitas 22 tempat tidur operasional.

Di tengah kondisi saat ini, ia mengaku CARE tetap melanjutkan agenda ekspansi yang telah direncanakan.

Baca Juga: Pasar saham global jatuh, Jumat (13/3), banyak ketidakpastian, investor panik

Perusahaan yang fokus dalam menyediakan rumahsakit klasifikasi kelas C dan D ini juga akan menggunakan dana hasil IPO untuk menambah lahan di beberapa wilayah untuk nantinya dibangun rumah sakit anyar.

“Saat ini kita punya rencana untuk penambahan delapan petak lahan yang fokus di Jawa Barat dan Banten,” tambahnya.

Nah, untuk tahun ini CARE pendapatan sebesar Rp 221 miliar pada 2020. Target pendapatan ini naik sekitar 31,22% dari perolehan tahun 2019 sekitar Rp 152 miliar. Henry percaya dapat mencapai target pendapatan pada tahun ini.

Baca Juga: PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) Resmi Melantai di Bursa

Walaupun situasi saat ini kurang menggembirakan, tapi kita bekerja keras dengan melakukan berbagai upaya peningkatan pelayanan dan kapasitas di beberapa rumah sakit,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×