Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Dede menjelaskan, pada 2018 UBP Nikel Sulawesi Tenggara menghasilkan 1,023 juta ton limbah slag nikel. “Semuanya dimanfaatkan sebagai sebagai substitusi bahan baku agregat kasar untuk konstruksi roadbase dan yardbase,” terang Dede.
Untuk diketahui, per semester I 2019 produksi nikel ANTM telah mencapai 4,79 juta wet metric ton (wmt) atau naik 27% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yaitu sebesar 3,77 juta wmt.
Baca Juga: Produksi antimony, pendapatan Trinitan Metals (PURE) naik double digit tahun ini
Sementara serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) ANTM per Juni 2019 sebesar Rp 685,14 miliar dan sebagian besar dialokasikan untuk investasi pengembangan sebesar Rp 612,8 miliar.
Pengembangan tersebut meliputi penyelesaian pabrik feronikel di Halmahera Timur serta pengembangan kapasitas pabrik bauksit di Kalimantan Barat.
Terakhir, Dede menegaskan bahwa pengolahan slag nikel ini 100% dilakukan oleh internal ANTM. ”Antam tidak bekerja sama dengan pihak ketiga,” ungkap Dede.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News