kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini arah pergerakan IHSG untuk perdagangan Kamis (8/4)


Rabu, 07 April 2021 / 17:41 WIB
Begini arah pergerakan IHSG untuk perdagangan Kamis (8/4)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,56% ke level 6.036,616 pada akhir perdagangan Rabu (7/4). IHSG sempat terkoreksi ke zona merah dan menyentuh level 5.982,067 pada perdagangan sesi pertama.

Sebanyak 251 saham menguat, 225 saham melemah, dan 164 saham bergeming. Hari ini investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 570,07 miliar di pasar regular dan Rp 587,86 di semua pasar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, IHSG yang bergerak cenderung sideways hari ini masih sejalan dengan analisis teknikal yang dipasang sekuritas, dimana IHSG menguat menguji resistance di 6.050. Selain itu, investor juga cenderung wait and see dengan perkembangan ekonomi global dan domestik.

“Untuk besok, kami memperkirakan IHSG berpeluang menguat dengan rentang 5.950-6.060,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/4). Herditya bilang, pelaku pasar menunggu salah satu rilis data perekonomian dalam pekan ini, yakni data indeks kepercayaan konsumen (IKK).

Baca Juga: IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan global, rupiah menguat

Pelaku pasar dapat cermati aham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Dustin Dana Pramitha menilai, IHSG besok masih memiliki kecenderungan menguat secara teknikal. Investor masih menunggu hasil Federal Open Market Committee yang baru akan dirilis malam nanti.

Baca Juga: IHSG naik ke 6.036 pada Rabu (7/4), net sell asing mencapai Rp 587 miliar

Di sisi lain, naiknya data lapangan pekerja di Amerika Serikat yang signifikan membuat investor khawatir akan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan awal The Fed. “Hal itu juga yang mendorong yield obligasi masih bergerak di rentang 1,6%-1,7%,” terang Dustin. Proyeksi dia, pergerakan indeks esok hari berpeluang di antara support 5.971 dan resistance  6.078.

Baca Juga: Rupiah kembali ditutup menguat tipis ke Rp 14.495 per dolar AS pada hari ini (7/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×