Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah kini memiliki peluang menguat setelah beberapa hari terakhir tertekan oleh pergerakan dollar AS. Namun demikian, mata uang garuda belum mendapat dukungan sentimen dari dalam negeri.
Di pasar spot, Selasa (29/3) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,39% ke level Rp 13.395 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,3% ke level Rp 13.363.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menyatakan, membaiknya data ekonomi AS telah membuat rupiah terus melemah dalam beberapa hari terakhir.
Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar masih merasa ekonomi di kuartal I-2016 akan sulit melanjutkan pertumbuhan pada kuartal IV-2015 lalu. "Pasar masih belum melihat dampak signifikan dari pelonggaran ekonomi, termasuk penurunan BI rate. Pertumbuhan kredit juga masih melambat," ungkapnya.
Pasar masih berharap BI akan kembali menurunkan tingkat suku bunga. Di samping itu, Rully menduga pelemahan rupiah lantaran faktor teknikal mengingat sejak awal bulan mata uang garuda sudah menguat cukup drastis.
Pengumuman angka inflasi bulan Maret serta penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi sentimen domestik yang kini dinanti oleh pelaku pasar. Lantaran telah melemah dalam beberapa hari, Rully memprediksi rupiah pada Rabu (30/3) akan berbalik menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News