kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beberapa emiten LQ45 sudah rilis kinerja, mana saja yang layak dicermati?


Senin, 16 Agustus 2021 / 07:30 WIB
Beberapa emiten LQ45 sudah rilis kinerja, mana saja yang layak dicermati?


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Separuh dari emiten konstituen indeks LQ45 sudah melaporkan kinerjanya semester I 2021. Menurut catatan Kontan.co.id, sebanyak 23 emiten tercatat telah merilis laporan keuangan dan mayoritas kinerjanya mengalami pertumbuhan dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mencermati, pertumbuhan kinerja itu mencerminkan kondisi ekonomi saat  ini yang mulai membaik dibanding semester I 2020. 

"Pulihnya ekonomi mengindikasikan optimisme para emiten dalam berekspansi dan pulihnya kepercayaan masyarakat dalam melakukan spending ataupun konsumsi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/8). 

Faktor lain, pertumbuhan kinerja itu tidak lepas dari upaya emiten dalam melakukan cost control dan efisiensi yang ketat. Tidak dipungkiri, pandemi mengakibatkan para emiten untuk beradaptasi terhadap keadaan dan peningkatan efisiensi dalam mengeluarkan biaya.

Di antara emiten-emiten yang mencetak pertumbuhan kinerja,  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merupakan satu dari beberapa bank yang diproyeksikan akan mengalami pemulihan lebih baik ke depannya. Ini didorong oleh kuatnya pendapatan berbasis jasa, kualitas aset yang bagus, dan kehati-hatian perseroan dalam menyalurkan kredit. 

Baca Juga: Mayoritas emiten LQ45 cetak kinerja oke di semester I 2021, ini rekomendasi sahamnya

Hendri menyebutkan, sepanjang semester I tahun 2021 ini kinerja keuangan BBCA telah sesuai ekspektasi. BBCA juga tercatat sebagai bank dengan rasio kredit bermasalah (NPL) paling rendah, seiring dengan kehati-hatian perseroan dalam mengucurkan kredit. 

"Tidak hanya itu, model bisnis BCA berhasil membuat perseroan tetap mencetak keuntungan yang kuat di tengah pandemi," kata Hendri kepada Kontan.co.id, Minggu (15/8). 

Kinerja keuangan BBCA diperkirakan terus bertumbuh di sisa tahun ini. Ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga setelah restrukturisasi kredit dan penurunan belanja provisi, serta berjalannya efisiensi biaya operasional. Kualitas aset yang baik diperkirakan akan mempercepat pemulihan dan secara langsung berdampak pada pertumbuhan keuntungan tahun ini.

Di tengah pertumbuhan kinerja yang dibukukan oleh emiten-emiten LQ45, terdapat dua emiten yang berkinerja menurun dibanding semester I 2020. Emiten tersebut adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). 

Pendapatan EXCL tertekan 0,83% year on year (yoy) menjadi Rp 13,08 triliun. Bottom line-nya melorot lebih dalam, hingga 58,94% yoy menjadi Rp 1,74 triliun. 

Di sisi lain,  top line UNVR turun Rp 7,33% yoy menjadi Rp 21,77 triliun. Untuk bottom line-nya tertekan lebih dalam, hingga 15,85% yoy menjadi Rp 3,61 triliun. 

Hendri mencermati, kinerja UNVR di kuartal II 2021 tercatat paling rendah selama empat tahun ke belakang. Penurunan tersebut terjadi di kedua segmen bisnis UNVR yakni segmen home & personal care  dan food & refreshment. Adapun penurunan top line diiringi dengan margin kotor yang tertekan. 

Sedangkan dari sisi bottom line, terlihat bahwa beban non-operasional masih relatif aman dan flat. Daya beli masyarakat yang masih rendah dan belum berakhirnya kebijakan pembatasan sosial diperkirakan masih akan menekan performa kinerja UNVR ke depan. Terlebih, harga CPO dan soybean oil yang masih relatif tinggi akan turut menekan margin kotor UNVR.

Sementara, pendapatan EXCL semester I tahun 2021 ini tampak mulai pulih terpacu pendapatan seluler selama bulan Ramadhan khususnya di produk digital, seperti paket Akrab dan paket Suka-Suka, serta peningkatan jaringan. 

Kendati demikian, beban operasi EXCL yang membengkak menekan laba perusahaan. Sehingga secara tahunan, laba bersih EXCL masih melorot  58,9% di semester 2021.  Walaupun mengalami penurunan nilai laba bersih, kinerja EXCL masih terhitung positif dan bergerak stabil.

Terhadap EXCL, ekspektasi kinerjanya sepanjang tahun 2021 akan membaik. Pemulihan pendapatan akan terus berjalan seiring dengan penerapan PPKM sejak bulan Juli 2021, mengingat kebutuhan akan internet dan produk digital akan semakin meningkat. Selain itu, peningkatan jaringan serat optik dan monetisasi dari akuisisi Link Net akan semakin meningkatkan pertumbuhan pendapatan.

Selanjutnya: Kinerja IDXG30 turun 3,88% ytd, ini sektor penopangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×