kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Beberapa Emiten Cari Pendanaan Lewat Private Placement, Begini Rekomendasi Sahamnya


Senin, 12 Juni 2023 / 06:20 WIB
Beberapa Emiten Cari Pendanaan Lewat Private Placement, Begini Rekomendasi Sahamnya


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten berencana menggelar private placement untuk memperkuat permodalan. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,15 miliar saham seri baru, yaitu Seri B. Saham BEEF akan dibeli Asia Agri International Pte Ltd.

PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) juga berencana menambah modal lewat skema private placement. IATA akan menerbitkan 2,52 miliar saham baru dan nilai nominal Rp 50 per saham. Aksi ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun terhitung sejak 16 Juni 2023.

Emiten lain yang berencana menggelar private placement adalah PT Global Digital Niaga Tbk (BELI). BELI akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 4 miliar saham atau setara dengan 3,38% dari modal ditempatkan dan disetor.

Rencana private placement BELI masih memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham independen perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Juni 2023 mendatang.

Baca Juga: M Cash Integrasi (MCAS) Akan Private Placement Total 10% dari Modal Disetor

CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo mengatakan langkah private placement yang dilakukan emiten-emiten dengan tujuan penambahan modal melalui calon investor strategis diharapkan dapat memberikan nilai tambah.

"Private placement tentu diharapkan memberikan dampak positif dalam jangka panjang, khususnya pada perbaikan kinerja keuangan emiten dan selanjutnya berpengaruh ke harga sahamnya," kata Praska kepada Kontan.co.id, Minggu (11/6).

Praska melihat private placement umumnya berdampak positif. Terlebih jika proyeksi kinerja keuangan emiten menjadi lebih baik dengan adanya private placement.

Namun, biasanya investor sudah merespons lebih awal sehingga penguatan terjadi dalam jangka pendek. Praska mengatakan ke depannya, investor perlu mencermati kembali kinerja emiten setelah private placement apakah benar-benar terealisasi membaik atau tidak.

Baca Juga: Kepemilikan Terdilusi, Waskita Karya (WSKT) Masih Jadi Pengendali WSBP

Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro melihat, aksi private placement tentunya akan meningkatkan jumlah saham beredar perusahaan. Kepemilikan saham lama akan terdilusi dan dapat meningkatkan rasio valuasi PER suatu saham.

"PER yang dinilai semakin mahal oleh investor akan membuat harga sahamnya mengalami penurunan," ujar Nico.

Nico menambahkan jika tujuan private placement dominan untuk aspek ekspansi bisnis maka dampaknya positif untuk keuangan perusahaan. Tetapi secara umum, prospek saham dari emiten akan mengalami penurunan harga karena terdampak dari mahalnya suatu saham tersebut lantaran EPS mengalami penurunan.

Nico mengatakan, dampak private placement akan kembali lagi ke fundamental emiten. Emiten yang memiliki fundamental yang solid dan prospek bisnis berkelanjutan tidak akan sulit mencatat kenaikan harga.

Baca Juga: GOTO Bakal Gelar Private Placement Dengan Terbitkan 118 Miliar Saham

Nico belum dapat merekomendasikan beberapa saham yang akan menggelar private placement. Pasalnya, harga saham-saham ini masih dalam tren turun.

"Saya hanya merekomendasikan satu emiten untuk short term buy yakni saham MAPB karena secara indikator teknikal menggunakan pola MACD sedang menuju momentum time to buy. Terlebih untuk MAPB didukung dengan valuasi PER yang lebih murah dibandingkan rata-rata industri," kata dia.

Nico merekomendasikan beli untuk saham MAPB dengan target harga Rp 2.400 per saham.

Sementara menurut Praska, saham IATA dan BUKA dapat dicermati dengan strategi beli dalam jangka pendek masing-masing dengan target harga di Rp 95 per saham dan Rp 250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×