Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Sebagai perbandingan, BMRI tercatat mengalami kenaikan 50,63% YoY. Sementara, BBRI juga masih mampu naik 31,40% YoY.
Oleh karena itu, Cheril memiliki rekomendasi buy untuk BBNI saat ini. Di mana, target harganya adalah Rp 9.600 dengan stoploss di level Rp 9.000. “Bisa cermati BBNI yang kenaikannya belum signifikan,” ujarnya.
Sementara itu, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan bahwa terkait rencana tersebut sejatinya bisa menunggu hasil RUPS terlebih dulu. Mengingat, rasio stock splitnya juga masih bisa berubah tergantung keputusan pemegang saham.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas Catatkan Rekor Pendapatan Usaha Sepanjang 2022
“Semuanya harus dipertimbangkan. Kita sebagai investor siapa sih yang ngak mau sahamnya BBNI bisa sampai ke Rp 2.000 misalnya,” ujar Nico.
Meski demikian, Nico juga mengingatkan perlu melihat fundamental dari bank tersebut. Serta, melihat potensi valuasi dari bank tersebut di masa yang akan datang.
Selama ini, Nico melihat saham-saham bank big caps, salah satunya BBNI, masih menjadi primadona untuk investor. Meskipun, perbankan saat ini dihadapkan pada laju pertumbuhan kredit yang masih melambat.
“Karena Net Interest Margin (NIM) perbankan saat ini masih menjadi salah satu yang tertinggi,” ujar Nico
Baca Juga: Pasar Saham Bearish, Hindari Boncos Pada Waran Terstruktur
Setali tiga uang, Nico masih merekomendasikan beli untuk saham-saham bank kapitalisasi besar seperti BMRI, BBRI, BBNI dan BBCA.
Saat ini, ia memasang target harga untuk BBNI di level Rp 11.250, BBCA di level Rp 10.000, BMRI di level Rp 6.450 dan BBRI di level Rp 6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News