Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi bursa berjangka kian apik hingga akhir tahun lalu. Jakarta Futures Exchange (JFX) alias Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang mencatatkan pertumbuhan volume perdagangan 18% lebih tinggi di tahun 2019 dibandingkan dengan 2018.
Pada tahun 2019 kemarin, JFX mencatatkan volume transaksi sebesar 7,94 juta lot. Nilai tansaksi mencapai kurang lebih Rp 9.683,14 triliun.
Direktur Utama JFX, Stephanus Paulus Lumintang menyebut, pertumbuhan transaksi perdagangan berjangka komoditi (PBK) di JFX melampaui target yang ditetapkan sepanjang 2019. Kenaikan transaksi ini didorong oleh sentimen perang dagang dan gejolak harga komoditas. “Perkembangan 2019 transaksi PBK di JFX sangat menggembirakan yang mencapai hampir 8 juta lot, di atas target yang ditetapkan sebesar 6,6 juta lot," kata Paulus.
Baca Juga: Volume transaksi BBJ di sepanjang tahun 2019 melampaui target
Pertumbuhan positif juga dapat dilihat dari volume transaksi untuk kontrak multilateral yang meningkat 9,89%menjadi 1,47 juta lot dari sebelumnya 1,33 juta lot atau tumbuh 9,89%. Begitu pula dengan kontrak bilateral yang tumbuh signifikan 20% menjadi 6,48 juta lot dari sebelumnya 5,40 juta lot.
Nilai transaksi kontrak multilateral mencapai Rp 202,22 triliun. Sementara nilai transaksi bilateral mencapai angka Rp 9.480,9 triliun.
Kontrak emas tercatat jadi sumber pundi-pundi kontrak multilateral sepanjang 2019. Kontrak emas mengontribusi 49,04% dari keseluruhan volume kontrak multilateral. Kontribusi terbesar kedua adalah kontrak kopi yang mencapai 29,37% dari volume multilateral, disusul oleh kontrak olein sebesar 22,9% dan kontrak kakao sebesar 2,69% dari keseluruhan kontrak multilateral.
Baca Juga: Ini lima alasan mengapa generasi milenial harus menabung emas sejak sekarang
Tahun ini, BBJ membidik pertumbuhan transaksi rata-rata kontrak 24%-31%. Untuk menyokong target tersebut, BBJ akan merilis kontrak palm oil. “Dengan inovasi yang akan dijalankan JFX khususnya kontrak komoditas berbasis palm oil, diharapkan dapat memicu tumbuhnya transaksi," kata Paulus.
BBJ menargetkan kontrak multilateral naik menjadi 1,75 juta lot atau naik 24% dari tahun lalu. Sedangkan kontrak bilateral ditargetkan mencapai 7,25 juta lot atau naik 31% dari tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News