Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) mendapat restu dari pemegang saham untuk mengkonversi utang menjadi saham. Persetujuan tersebut telah diputuskan pada 18 Desember 2012 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) SULI.
Sumalindo akan membayar utang senilai US$ 20,89 juta kepada dua krediturnya dengan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) alias private placement. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 639,36 juta saham. Harga jual saham baru SULI bagi dua kreditur di Singapura itu senilai Rp 300 per saham.
Harga tersebut terbilang premium. Kemarin (27/12), harga saham SULI masih bergerak di kisaran Rp 106 per saham. Artinya, harga saham baru SULI lebih tinggi 64,67% dari harga pasar.
Dua kreditur Sumalindo tersebut sama-sama menggunakan Lion Trust sebagai trustee alias wali amanat. Kreditur pertama bernama, Pegasus Capital Fund. Utang mereka akan dikonversi menjadi 168,3 juta saham. Kalau dihitung dengan harga saham penentuan, nilainya setara dengan Rp 50,49 miliar.
Adapun kreditur kedua adalah Auspicium Universal Premier Fund dengan jumlah konversi saham sebanyak 471,06 juta saham atau senilai Rp 141,32 miliar. Tak dijelaskan kapan private placement itu akan dilakukan.
Setelah konversi utang ini, maka jumlah modal ditempatkan dan disetor perusahaan yang semula Rp 1,36 triliun akan bertambah menjadi
Rp 1,42 triliun.
Hasnawiyah Kono, Sekretaris Perusahaan SULI dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/12), juga menjelaskan bahwa RUPSLB menyetujui restrukturisasi utang SULI dari Bank CIMB Niaga. Sumalindo mempunyai utang US$ 22,55 juta yang terdiri dari dua bagian. Yakni, Tranche A sebesar US$ 6,54 juta dan Tranche B senilai US$ 15,78 juta.
Atas utang Tranche A, CIMB Niaga memberi tenggang waktu pelunasan maksimum tujuh tahun dengan grace period satu tahun. Sementara, utang Tranche B akan dikonversi menjadi saham baru sebagian atau seluruhnya sampai jumlah maksimum US$ 16 juta dengan internal rate return 9%. Dimana, masa waktu melaksanakan hak opsi konversi maksimal tiga tahun.
Selain menyelesaikan utang, Sumalindo juga bersiap berganti nama. Pada RUPSLB pertengahan Desember lalu, manajemen SULI juga mengajukan permohonan pergantian nama perusahaan.
Hasilnya, pemegang saham yang hadir dan mewakili 1,91 miliar saham di SULI menyetujui nama baru perusahaan menjadi PT SLJ Global Tbk. Namun, nama tersebut masih belum diajukan manajemen SULI ke Kementerian Hukum dan HAM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News