kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Batubara sentuh level tertinggi sejak 2014


Rabu, 27 Juli 2016 / 20:45 WIB
Batubara sentuh level tertinggi sejak 2014


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sejak awal pekan kenaikan harga batubara masih terus berlanjut. Katalis pendukung kenaikan harga batubara datang dari China setelah dilaporkan Negeri Tirai Bambu berhasil mencapai target pemangkasannya tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/7) harga batubara kontrak pengiriman Agustus 2016 di ICE Futures Exchange terbang 1,24% di level US$ 65,20 per metrik ton atau menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2014 silam. Bahkan dalam sepekan terakhir harga batubara berhasil melesat hingga 1,71%.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka mengatakan pemangkasan produksi yang terus dilakukan oleh China sebagai salah satu produsen terbesar batubara global jelas memberikan dampak positif pada harga.

Terutama setelah disampaikan bahwa China berhasil memotong produksinya sebanyak 29% di semester satu 2016. Padahal angka tersebut merupakan target China untuk sepanjang tahun 2016 ini.

“Artinya dalam waktu dekat akan terjadi kekeringan pasokan batubara secara global mengingat besarnya jumlah pemotongan produksi yang dilakukan oleh China,” tutur Ibrahim.

Pemangkasan itu setara 72,3 juta ton sepanjang Januari – Juni 2016. Ini membuat produksi China turun 9,7% menjadi 1,6 miliar ton.

Pengurangan produksi ini disumbang oleh kota Hunan dan Jiangsu yang masing-masing mencapai target pemangkasannya sebesar 82,9% dan 78,2%. Lalu disusul kota Beijing, Shaanxi dan Xianjiang yang berhasil memotong masing-masing 50% produksinya.

Maka untuk jangka pendek, Ibrahim menilai kenaikan harga batubara masih bisa berlanjut. “Terutama kalau nantinya The Fed memastikan kenaikan suku bunga tidak terjadi di FOMC Juli 2016 ini,” tutur Ibrahim.

Itu akan semakin menekan posisi dollar AS dan menguntungkan harga komoditas termasuk batubara. “Untuk jangka pendek ini tren harga batubara masih bullish berkat dukungan jajaran katalis positif yang membalut pasar,” tambah Ibrahim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×