kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kereta api bikin penjualan batubara PTBA naik 11%


Senin, 25 Juli 2016 / 22:35 WIB
Kereta api bikin penjualan batubara PTBA naik 11%


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Volume penjualan batubara PT Bukit Asam Tbk tercatat meningkat hingga Semester I tahun ini. Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, PTBA tetap optimistis bisa mencapai target penjualan di akhir tahun.

Pada periode Januari hingga Juni 2016, volume penjualan PTBA tercatat sekitar 10,02 juta ton. Jumlah itu naik 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 9,03 juta ton.

Adib mengatakan, penjualan ini terdiri dari ekspor sebesar 40% dan sisanya dari penjualan domestik. "Peningkatan volume penjualan lebih disebabkan daya angkutan kereta api yang membaik," ujarnya kepada KONTAN, Senin (25/7).

PT Kereta Api Indonesia (KAI) memang sudah menyelesaikan pembangunan rel dobel track dari lokasi tambang di Tanjung Enim hingga ke Prabumulih. Sebelumnya, KAI juga menambah lokomotif dan gerbong batubara dalam jumlah besar.

Hal ini membuat target angkutan batubara KAI juga naik 50% dibandingkan tahun lalu menjadi 23,7 juta ton di tahun ini. Dengan begitu, pelabuhan Tarahan juga dapat beroperasi penuh sesuai dengan kapasitasnya sebesar 25 juta ton per tahun.

Tahun ini, PTBA menargetkan penjualan batubara sebesar 29,17 juta ton atau naik 51% dibanding penjualan tahun lalu yang sebesar 19,1 juta ton. Artinya, hingga Semester I, PTBA sudah mencapai 34,3% dari target penjualan di tahun ini.

Di tengah harga batubara dunia yang kemungkinan masih akan tertekan, PTBA melakukan efisiensi. Biaya produksi perseroan akan ditekan sekitar 10%. Caranya, PTBA akan melakukan elektrifikasi peralatan dan sarana pendukung operasional penambangan di Tanjung Enim. Nilai total proyek elektrifikasi ini mencapai Rp 2,4 triliun.

Tahun ini, cucu perusahaan PTBA, PT Satria Bahana Sarana juga sudah menambah investasi Rp 962,2 miliar untuk membeli truk dengan tonase 100 ton per kendaraan dan peralatan penunjang lainnya. Dengan tambahan investasi ini, anak usaha itu ditargetkan mampu memproduksi 30 juta bcm material tambang.

Adib bilang, beroperasinya truk dan peralatan tambang ini membuat volume pekerjaan swakelola penambangan PTBA secara keseluruhan meningkat, dan bisa mendorong efisiensi perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×