kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Batubara menggeliat, capex United Tractor naik 40%


Kamis, 04 Januari 2018 / 19:14 WIB
Batubara menggeliat, capex United Tractor naik 40%


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas batubara yang membaik membuat PT United Tractors Tbk menatap optimistis tahun 2018. Indikasinya adalah alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk anak usahanya di bidang tambang yang lebih besar di tahun ini.

Presiden Direktur PT United Tractors Tbk, Gidion Hasan memperkirakan, capex tahun ini sebesar US$ 800 juta. Jumlah tersebut naik dari periode tahun lalu yang sekitar US$ 550 juta sampai US$ 575 juta. Itu artinya ada kenaikan sekitar 40%. Sumber dana mayoritas dari internal dan hanya sedikit dari pinjaman bank.

"Penggunaan capex sama seperti tahun lalu yang kebanyakan dipakai untuk keperluan heavy equipment mining contractor anak usaha PT Pamapersada Nusantara," kata Gidion kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).

Seperti diketahui, salah satu lini bisnis kontraktor pertambangan batubara emiten berkode dagang UNTR ini berasal dari Pamapersada Nusantara. Menilik laporan keuangan UNTR kuartal ketiga 2017, PAMA membukukan pertumbuhan pendapatan 20% senilai Rp 21,2 triliun secara tahunan atawa year on year (yoy).

Segmen usaha kontraktor pertambangan tersebut menyumbang 46% pendapatan bagi UNTR. "Belanja modal itu besar karena peningkatan pekerjaan mining contractor di Pama, akibat membaiknya harga batubara," ujarnya.

Pembelian modal kerja ini juga diambil dari lini bisnis penjualan alat berat anak usaha Astra ini. Yakni lewat merek Komatsu. Seperti diketahui UNTR juga mendistribusikan alat berat merek Jepang ini dan juga merek lain.

Gidion mengaku tahun lalu target penjualan alat berat Komatsu sudah mencapai target. Artinya target 3.200 unit sudah terlampaui. Padahal, sepanjang tahun 2016 lalu, UNTR hanya penjualan Komatsu sebanyak 2.181 unit. "Tahun ini minimal divisi penjualan alat berat minimal pertumbuhan sebesar 10%," jelas Gidion.

Kenaikan ini mengingat dari proyek tambang yang mulai menggeliat. Di samping proyek infrastruktur dan juga konstruksi yang mulai berjalan sejak tahun lalu.

Sementara di bisnis tambang non batubara, lewat PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM) bersiap untuk mengais Coking Coal lebih banyak lagi. Semenjak tahun lalu proses akuisisi tuntas, tahun 2018 UNTR ingin mulai menambah pendapatan dari PT SMM. Menurutnya, harga rata-rata jual coking coal saat ini bisa sekitar US$ 110 per ton. "Tahun lalu baru trial sales dan kecil angkanya. Untuk tahun ini target sales bisa 1,25 juta ton," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×