kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Batas Waktu Pemenuhan Free Float Habis, Begini Kebijakan BEI


Senin, 15 Januari 2024 / 20:10 WIB
Batas Waktu Pemenuhan Free Float Habis, Begini Kebijakan BEI
ILUSTRASI. Gedung BEI. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batas waktu pemenuhan free float telah berakhir pada 31 Desember 2023. Namun masih ada beberapa emiten yang belum memenuhi batas minimum free float sebesar 7,5%.

Pasalnya, BEI telah memberikan waktu selama dua tahun kepada para emiten untuk mencapai persyaratan free float. BEI pun masih terus mendorong para emiten bisa memenuhi ketentuan itu. 

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan kewajiban pemenuhan free float merupakan cara BEI untuk menjaga likuiditas dan pendalaman pasar modal. 

BEI menerima data laporan registrasi pemegang efek per 31 Desember 2023 dari Biro Administrasi Efek (BAE) pada 10 Januari 2024. Sampai saat ini, BEI masih melakukan rekapitulasi. 

Baca Juga: Penuhi Saham Free Float, CIMB Niaga Gelar Private Placement

"Data free float sedang rekapitulasi dan nanti meminta klarifikasi. Datanya akan keluar pada 30 Januari 2024," kata Nyoman saat ditemui di Gedung BEI, Senin (15/1). 

BEI masih memberikan kesempatan bagi emiten yang belum memenuhi ketentuan untuk bisa mencapai free float 7,5%. Nantinya emiten-emiten itu akan dipindahkan ke papan pemantauan khusus. 

"Perusahaan Tercatat yang tidak memenuhi free float per 31 Desember 2023 akan ditempatkan di Papan Pemantauan Khusus pada 31 Januari 2023," tegas Nyoman.

Ketentuan ini merujuk pada Peraturan BEI Nomor I-A yang menyatakan jumlah saham free float paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham yang tercatat pada 21 Desember 2021. 

Dengan pemenuhan minimal free float diharapkan likuiditas saham akan meningkat. Tak hanya itu, Nyoman bilang kewajiban pemenuhan free float merupakan cara Bursa untuk menjaga likuiditas dan pendalaman pasar modal. 

Berupaya Penuhi free float

Dalam catatan KONTAN, masih ada beberapa emiten yang belum memenuhi ketentuan free float. Salah satunya, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dengan jumlah free float 6,43%. 

Baca Juga: Rencana IPO Lion Air Belum Ada di Pipeline BEI

Sekretaris Perusahaan Pradiksi Gunatama Muhammad Reza mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memenuhi ketentuan free float tersebut. PGUN juga telah menyiapkan strategi untuk bisa mematuhi aturan BEI. 

"Kami sedang dalam proses negosiasi dengan salah satu pemegang saham PGUN dengan tingkat kepemilikan di atas 5% untuk melepas sebagian ke masyarakat ," jelasnya kepada Kontan, Senin (15/1). 

Reza bilang pihaknya telah berkoordinasi dengan BEI untuk pemenuhan free float ini. Dengan begitu, PGUN menargetkan bisa memenuhi aturan tersebut maksimal di pertengahan 2024. 

Perusahaan terbuka lainnya adalah PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN). Berdasarkan data Bloomberg, emiten pengelola pusat perbelanjaan Plaza Indonesia ini memiliki free float 2,98%. 

Sekretaris Perusahaan Plaza Indonesia Realty Umbas Rombe mengatakan PLIN untuk memenuhi ketentuan free float. Namun pihaknya masih melakukan beberapa untuk penjajakan dalam menggelar aksi korporasi. 

"Karena kondisi ekonomi global di sektor industri properti yang belum kondusif, kami masih melakukan beberapa penjajakan untuk aksi korporasi yang terbaik terkait pemenuhan ketentuan free float," kata dia dalam keterbukaan informasi.

Umbas memastikan apabila PLIN  elah menentukan, pihaknya akan menyampaikan informasi terkait rencana aksi korporasi itu kepada OJK dan BEI termasuk timeline dari rencana aksi korporasi tersebut sebagaimana relevan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×