Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue dan mengakuisisi Star Energy Holding Pte. Ltd. Aksi korporasi ini disepakati Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (11/4).
Direktur BRPT, Hengky Susanto mengemukakan, seluruh peserta RUPSLB atau 100% menyetujui rencana penerbitan saham baru, yang hasilnya akan digunakan untuk akuisisi Star Energy.
BRPT akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 5,6 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II (PUT II). Pemegang saham perusahaan yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD, maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi sebesar maksimal 26,72%.
Rights issue ini menegaskan keinginan BRPT untuk mengakuisisi Star Energy, tanpa mencari mitra investor untuk tandem. Akuisisi Star Energy dilakukan BRPT dengan membeli saham Prayogo Pangestu dalam Star Energy sebesar 66,67%.
Menurut Hengky, kebutuhan untuk akuisisi ini sebesar US$ 755 juta. Sementara, dari aksi rights issue, BRPT menargetkan mampu mendapatkan dana segar maksimal sebesar US$ 1 miliar.
Kontribusi Star Energy dan Chandra Asri Petrochemical (TPIA) nantinya akan sama dalam hal EBITDA BRPT. Melalui akuisisi, BRPT menargetkan Star Energy sudah bisa masuk dalam buku perusahaan mulai tahun ini, setidaknya pada kuartal III. Sebab, proses akuisisi ditargetkan sudah rampung 26 Juni nanti.
Dalam rangka menyukseskan rights issue, manajemen BRPT telah melakukan roadshow, baik di dalam negeri maupun luar negeri dan telah mengantongi beberapa investor strategi. Sayang, BRPT enggan buka-bukaan soal siapa saja investor strategis yang siap masuk ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News