kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bargain hunting menyokong sebagian bursa Asia


Rabu, 20 Juni 2018 / 08:21 WIB
Bargain hunting menyokong sebagian bursa Asia
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pasar saham Asia dibuka bervariasi pada Rabu (20/6). Aksi beli saat harga murah alias bargain hunting menyokong sebagian bursa Asia setelah dilanda aksi jual, kemarin.

Mengutip Bloomberg, indeks Nikkei 225 turun 0,11% pada pukul 07.40 WIB. Namun, di Korea, indeks Kospi bergerak naik 0,69%. Indeks acuan saham Australia, S&P/ASX 200 juga menguat 0,57%.

Secara umum, indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang, tercatat naik 0,30%. Sebagian indeks rebound, setelah kemarin sempat merosot karena kecemasan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Ketegangan perdagangan antara kedua negara dengan perekonomian terbesar itu, sedikit mereda. Selasa, penasihat perdagangan Gedung Putih mengatakan bahwa China meremehkan keputusan Presiden AS untuk memberlakukan tarif tambahan.

Sebelumnya, China sempat bersumpah akan membalas AS yang berniat mengutip tambahan tarif impor 10% terhadap barang-barang Cina lainnya senilai US$ 200 miliar. Ancaman Trump itu dilontarkan menyusul keputusan China menaikkan tarif impor sebesar US$ 50 miliar terhadap barang-barang AS.

Kemarin, aset di pasar negara berkembang terpukul keras, lantaran eskalasi perang dagang ini bertepatan dengan proyeksi kenaikan suku bunga The Federal Reserves yang lebih agresif. 

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI bergerak naik di pasar Asia, setelah turun tajam di pasar AS, semalam. Selasa, Iran mengatakan OPEC tidak mungkin mencapai kesepakatan tentang peningkatan produksi minyak pada pertemuan pekan ini.

Meski demikian, seperti dilansir Reuters, Rabu, analis ANZ menilai, meningkatnya ketegangan perdagangan dan perselisihan antar anggota OPEC, kemungkinan akan membebani harga minyak pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×