Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - LONDON. Barclays memangkas perkiraan harga minyak untuk tahun 2020 setelah harga komoditas energi ini anjlok di awal pekan. Barclays mengatakan, pemangkasan prediksi ini dipicu oleh rencana kenaikan produksi Arab Saudi mulai bulan depan.
Peningkatan produksi Arab Saudi ini disebabkan oleh kegagalan OPEC untuk meyakinkan sekutunya termasuk Rusia untuk memangkas produksi lebih lanjut. Kenaikan produksi ini terjadi di tengah prediksi permintaan global yang melambat.
Barclays menurunkan perkiraan harga minyak Brent 2020 menjadi US$ 43 per barel dan prospek harga West Texas Intermediate (WTI) menjadi US$ 40. Sebelumnya, Barclays memperkirakan harga Brent pada US$ 59 per barel untuk tahun ini dan WTI pada US$ 54, pada akhir Februari.
Baca Juga: Bursa Asia bergerak mixed, sejumlah indeks mulai menguat
"Pasar minyak menghadapi momen penting karena ketidaksepakatan antara anggota kunci OPEC+ berarti pasokan akan membanjiri pasar jangka pendek di tengah kehancuran permintaan skala besar karena langkah-langkah untuk menahan virus corona," tulis analis Barclays dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.
Harga minyak pada hari Senin mencatat penurunan harian terbesar sejak 1991 setelah Arab Saudi dan Rusia memulai perang harga di tengah penyebaran virus corona yang diramal membatasi pertumbuhan permintaan global. Saudi menurunkan harga minyak ekspor yang menyebabkan harga minyak global ikut turun.
Harga minyak naik pada hari ini. Tapi investor melihat peluang kenaikan lebih lanjut ini tipis karena virus corona yang memangkas permintaan.
Baca Juga: IHSG menguat tinggi di awal perdagangan Selasa (10/3)
Setelah kesepakatan OPEC berantakan, beberapa bank lain juga memangkas perkiraan harga minyak mereka untuk tahun ini dengan keyakinan bahwa pasokan akan membanjiri pasar minyak global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News