Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sinyal kuning kembali menguar dari pasar obligasi AS. Kendati demikian, investor enggan untuk memberikan bobot yang besar atas fenomena ini.
Melansir data Reuters, imbal hasil surat utang AS bertenor 10 tahun sempat secara singkat turun di bawah yield surat utang bertenor 3-bulan pada Selasa (28/1/2020) untuk pertama kalinya sejak Oktober. Kurva imbal hasil yang terbalik ini terjadi di tengah kekhawatiran dampak ekonomi dari virus corona.
Kurva imbal hasil terbalik secara historis menjadi indikator dari resesi yang membayangi ekonomi AS karena cenderung mencerminkan kekhawatiran investor obligasi atas pertumbuhan masa depan.
Namun, kekhawatiran tentang virus corona sejauh ini tidak banyak membantu pandangan optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi yang telah dilakukan banyak investor dan analis hingga tahun 2020.
Baca Juga: The Fed tahan suku bunga acuan, begini penjelasan Jerome Powell
"Keadaan ekonomi AS tampaknya stabil saat berjalan," kata Michael Lorizio, senior fixed income trader di Manulife Asset Management kepada Reuters. "Untuk benar-benar meramalkan kemungkinan resesi jangka pendek, saya pikir saya perlu melihat lebih banyak dukungan fundamental dari indikator ekonomi, bukan hanya mengandalkan kurva imbal hasil."