kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak tekanan, kurs rupiah bisa menguat tipis di akhir pekan


Kamis, 18 Juni 2020 / 18:25 WIB
Banyak tekanan, kurs rupiah bisa menguat tipis di akhir pekan
ILUSTRASI. Rupiah berpeluang menguat tipis di perdagangan akhir pekan nanti.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih tingginya tekanan dari sentimen global, membuat pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung terbatas. Rupiah berpeluang menguat tipis di perdagangan akhir pekan nanti.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (18/6) rupiah ditutup menguat tipis 0,04% ke level Rp 14.078 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah menguat 0,34% menjadi Rp 14.186 per dolar AS.

"Besok mungkin penguatan tipis lagi seperti hari ini, dengan kisaran Rp 14.000 per dolar AS hingga Rp 14.100 per dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Kontan.co.id, Kamis (18/6).

Baca Juga: Rupiah berpotensi menguat lagi menjelang akhir pekan

Adapun sentimen yang bakal menopang penguatan besok datang dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan. Pemangkasan ini sesuai dengan ekspektasi pasar.

Alhasil, keputusan tersebut ikut memberikan sentimen positif untuk pergerakan rupiah karena pemangkasan bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi Indonesia. "Namun faktor penggerak rupiah bukan BI saja, karena rupiah masih sangat rentan dengan faktor dari luar," tekan Ariston.

Dia menjelaskan, saat ini sentimen global masih tarik ulur antara sentimen positif dan negatif sehingga rupiah belakangan cenderung bergerak tipis. Meskipun begitu, dengan pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke pasar, termasuk ekonomi new normal di Indonesia.

Baca Juga: BI pangkas bunga acuan jadi 4,25%, ekonom Danamon: Masih ada ruang penurunan 0,25%

Di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus Covid-19 terkait risiko adanya gelombang kedua yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi. Di samping itu, ketegangan geopolitik regional di Asia antara Korea Utara dan Korea Selatan serta Tiongkok dan India, juga bisa menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×