Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi bakal melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (19/6). Adapun sentimen yang menjadi penggerak mata uang Garuda akhir pekan nanti, diprediksi datang dari sentimen eksternal dan internal.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (18/6) rupiah ditutup menguat tipis 0,04% ke level Rp 14.078 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah menguat sebanyak 0,34% menjadi Rp 14.186 per dolar AS.
Baca Juga: BI pangkas bunga acuan jadi 4,25%, ekonom Danamon: Masih ada ruang penurunan 0,25%
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, faktor eksternal bakal lebih banyak mempengaruhi pergerakan rupiah akhir pekan ini, Jumat (19/6). Mengingat, penguatan rupiah yang terjadi hari ini juga didukung sentimen global. "Rupiah menguat karena faktor eksternal, terkait prospek pelemahan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kembali menekan dolar AS," kata Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (18/6).
Selain itu, Reny menjelaskan bahwa tren penurunan indeks dolar terus berlanjut, sehingga mendorong capital inflow ke emerging market termasuk Indonesia. Untuk itu, dia meyakini bahwa rupiah masih akan melanjutkan penguatan dan diperkirakan akan terus sampai besok.
Baca Juga: Gubernur BI: Rupiah masih undervalued dan berpotensi terus menguat atas dolar AS
Prediksi Reny, penguatan rupiah Jumat (19/6) akan didukung sentimen domestik, terkait keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sesuai ekspektasi pasar, yakni 25 basis poin (bps). "Untuk besok range perdagangan 13.990 per dolar AS hingga Rp 14.100 per dolar AS," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News