kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.100   3,72   0,05%
  • KOMPAS100 1.061   -1,72   -0,16%
  • LQ45 834   -1,37   -0,16%
  • ISSI 215   0,49   0,23%
  • IDX30 426   -0,57   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,85   0,17%
  • IDX80 121   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 125   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 142   0,06   0,05%

Banyak Sentimen Positif, Harga CPO Diproyeksi Menguat Sampai Akhir Tahun


Senin, 07 Oktober 2024 / 18:52 WIB
Banyak Sentimen Positif, Harga CPO Diproyeksi Menguat Sampai Akhir Tahun
ILUSTRASI. Harga minyak diproyeksi akan melanjutkan penguatan hingga akhir tahun.ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/tom.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak CPO terus bergerak volatile. Namun komoditas perkebunan ini diproyeksi akan melanjutkan penguatan hingga akhir tahun. 

Mengutip Bloomberg, Senin (7/10) pukul 18.44 WIB, harga CPO untuk pengiriman Desember 2024 di Malaysia Derivatives Exchange ada di MYR 4.343 per ton, naik 1% dari akhir pekan lalu yang ada di MYR 4.300 per ton.

Research and Development ICDX Girta Yoga mengungkapkan tren bullish untuk harga CPO diprediksi akan bertahan cukup kuat hingga akhir tahun. 

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Rebound Karena Sentimen Geopolitik, Cermati Prospeknya

Girta menjelaskan sentimen utama yang mendorong harga CPO bergerak bullish adalah usulan dari Komisi Eropa untuk menunda implementasi pemberlakuan UU Deforestasi hingga 30 Desember 2025. 

"Hal ini tentunya menjadi angin segar dari sisi permintaan, terutama bagi CPO dan minyak nabati," kata Girta kepada KONTAN, Senin (7/10).

Selain itu tren bullish juga datang dari kedua sisi, yakni sisi permintaan maupun pasokan.

Pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong menjelaskan permintaan dari India diperkirakan akan meningkat dalam antisipasi festival Diwali atau Deepavali. 

"Sedangkan China, harapan kenaikan permintaan kedepan oleh stimulus ekonomi sudah mulai ikut mendorong harga," kata Lukman kepada KONTAN, Senin (7/10).

Sementara Girta menjelaskan dari sisi produksi, potensi curah hujan yang lebih tinggi di sebagian besar wilayah Asia Selatan selama bulan Oktober hingga akhir tahun dapat mempengaruhi output CPO di dua negara produsen utama CPO yakni Indonesia dan Malaysia. 

Namun perlu dicermati apabila nantinya produsen Malaysia dan Indonesia akan kembali berperang merebut pasar. Lukman menilai perang merebut pasar tersebut nantinya bisa menjadi katalis yang justru menekan harga CPO. 

Baca Juga: Penundaan UU Deforestasi Uni Eropa, Angin Segar Bagi CPO dan Produk Perkebunan RI

"Faktor lain juga dari harga minyak yang tinggi, mengingat CPO juga digunakan sebagai campuran biodiesel," lanjut Lukman. 

Dengan tren yang kuat saat ini, msnurut Lukman mudah bagi harga CPO untuk naik ke rekor tertinggi tahun ini dan melewati MYR 4.500, bahkan bisa menyentuh level MYR 4.600.

Sementara Girta memproyeksi, sampai akhir tahun harga CPO berpotensi menemui level resistance di kisaran harga MYR 4.500 – MYR 4.700 per ton. Namun apabila mendapat katalis negatif, maka harga berpotensi turun menuju level support di kisaran harga MYR 3700 - MYR 3.500 per ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×