kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Banyak saham LQ45 jadi pemberat indeks Februari, ini kata para analis


Jumat, 01 Maret 2019 / 07:30 WIB
Banyak saham LQ45 jadi pemberat indeks Februari, ini kata para analis


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak saham anggota LQ45 terjebak di kelompok saham pemberat gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang Februari 2019. Padahal, beberapa emiten sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang 2018.

Beberapa saham LQ45 tersebut yakni ASII yang terkoreksi 15,4% sepanjang Februari ini, diikuti BMRI 4,4%, BBCA 2,1%, INKP 15,2%, UNVR 2,7%, INDF 8,7%, dan ICBP 5,1%.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, beberapa saham meskipun mencatatkan kinerja positif, namun dari sisi sektoral belum mendukung. Hal ini akhirnya berdampak pada minat investor untuk masuk ke saham tersebut.

"Kinerja ASII 2018 cukup baik, karena ditopang diversifikasi bisnis. Namun, sektor otomotif dan agriculturenya justru melambat. Itu yang membuat investor atau trader cenderung pesimis," kata Lanjar kepada Kontan.co.id, Kamis (28/2).

Di sisi lain, Senior Technical Analyst William Mammudi mengatakan, banyaknya saham LQ45 yang menjadi pemberat IHSG, cenderung karena adanya aksi profit taking di pasar modal.

"Profit taking saja, kita ingat Januari ini (indeks) sudah rally kencang banget sejak akhir tahun," ujar William kepada Kontan.co.id.

Tren profit taking tersebut, dinilai William telah menyebabkan market lebih berhati-hati saat ini. Apalagi, di tengah isu perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih cukup sensitif dibahas oleh kedua negara tersebut.

Dengan begitu, Samuel Sekuritas menilai prospek saham-saham LQ45 pemberat indeks di Februari, masih akan bergerak moderat di bulan depan. "Kemungkinan agak flat ya, karena market masih wait and see sampai Pemilihan Presiden (Pilpres) April nanti," ujarnya.

Meskipun investor direkomendasikan untuk wait and see, William melihat peluang bagi sektor properti, konstruksi dan precast masih menarik dilirik. Bahkan, saham emiten sektor tersebut berpeluang pick-up lebih dulu.

Selain saham saham anggota LQ45, BEI juga mencatat beberapa saham lainnya yang turut andil menjadi pemberat IHSG bulan ini. Saham tersebut di antaranya, JPFA yang terkoreksi paling banyak yakni 23,5%, BDMN 6,3% dan TKIM yang terkoreksi hingga 17,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×