Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjirnya sentimen perusahaan global untuk memburu aset kripto seperti bitcoin, nyaris membuat harga uang kripto tersebut mendekati level US$ 50.000 per btc. Mengutip laman coinmarket pada Minggu (14/2) pukul 17.57 WIB harga bitcoin sempat menyentuh level tertingginya di US$ 49.259 per btc atau sekitar Rp 689 juta per btc (kurs Rp 14.000 per dollar AS).
Presiden Komisioner HFX International Sutopo Widodo mengungkapkan, kenaikan harga bitcoin dalam beberapa waktu terakhir di dukung oleh berbagai faktor. Salah satunya sentimen teranyar terkait investasi Tesla pekan lalu.
Sekedar mengingatkan, Tesla resmi menjadi perusahaan otomotif pertama yang membeli bitcoin. Bahkan, tidak hanya membeli sebagai aset, perusahaan mobil listrik tersebut juga menerima transaksi dalam bentuk Bitcoin.
Baca Juga: Pamor Bitcoin naik lagi, miner di China ramai-ramai menambang pakai laptop gaming
"Semakin banyaknya perusahaan internasional global seperti Amerika Serikat (AS) yang menggunakan dan menginvestasikan portofolio mereka ke dalam Bitcoin seperti Tesla, Microstrategy, Square dan lain-lain," kata Sutopo kepada Kontan, Minggu (14/2)
Sebelum Tesla, ada juga Paypal yang juga meluncurkan fitur transaksi jual dan beli uang kripto, hingga bertransaksi menggunakan uang kripto sejak akhir tahun lalu. Selain itu, Sutopo juga menambahkan kalau beberapa pemerintahan global mulai merilis mata uang digital mereka masing-masing, sebagaimana yang dilakukan China baru-baru ini.
"Alhasil, semakin banyaknya negara-negara yang merespon positif menerima kehadiran uang kripto seperti AS, Jerman, Jepang dan negara lainnya, ditambah adanya halving bitcoin bakal menjadi sentimen positif bagi uang kripto tersebut," tambahnya.