kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak perusahaan bersiap IPO, saham sektor apa yang paling menarik dilirik?


Selasa, 17 September 2019 / 18:26 WIB
Banyak perusahaan bersiap IPO, saham sektor apa yang paling menarik dilirik?
ILUSTRASI. Berdasarkan pipeline BEI calon emiten yang akan IPO di bursa masih ada 22 perusahaan lagi hingga akhir tahun ini.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

Diantara calon emiten properti tersebut, kata Sukarno, yang menarik untuk dicermati adalah Nusantara Almazia. Sebab bisnis properti perusahaan ini cukup beragam. Salah satunya mengembangkan perumahan dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Kabupaten Karawang.

Program FLPP ini merupakan salah satu cara pemerintah mengurangi backlog perumahan setiap tahunnya. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan bisa mengurangi backlog 5,4 juta rumah.

Penjualan rumah FLPP tidak terlalu terpengaruh dari sektor properti yang sedang lesu karena rumah FLPP bukan untuk diinvestasikan tapi untuk kebutuhan menetap.

Baca Juga: Targetkan pendapatan naik 16 kali lipat, begini rencana Bhakti Agung (BAPI)

Selain FLPP, Nusantara Almazia juga mengembangkan kawasan mixed use terpadu untuk  pembangunan apartemen, pertokoan, perkantoran, hotel, sekolah, rumahsakit.

Selain itu, kata Sukarno, calon emiten seperti PT Mulia Boga Raya produsen keju Prochiz yang masuk dalam sektor makanan dan minuman, juga bisa dilirik. Menurut dia, sektor ini bisa jadi pilihan dengan pertimbangan  kondisi ekonomi yang belum begitu baik.

Namun, investor juga perlu melihat berapa market share dan fundamental perusahaan Mulia Boga sebagai bahan pertimbangan. Kalau market share besar dan ada potensi ekspansi yang menarik, bisa jadi pilihan untuk investasi.

Baca Juga: Harga saham Telefast Indonesia (TFAS) melejit pada perdagangan perdana

Sementara, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan cenderung memilih sektor yang lebih familiar seperti properti dan komoditas. “Walaupun nature bisnis komoditas sifatnya musiman,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×