kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak kapal tua, rugi Bina Buana Raya meningkat


Senin, 02 Juli 2018 / 07:49 WIB
Banyak kapal tua, rugi Bina Buana Raya meningkat
ILUSTRASI. Paparan publik Bina Buana Raya


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk sepanjang tahun lalu kurang menggembirakan. Perusahaan berkode emiten BBRM ini mencatatkan penurunan pendapatan serta masih menorehkan rugi bersih sepanjang 2017.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, BBRM mencatatkan pendapatan sebesar US$ 23,57 juta atau turun 7,17% dari tahun sebelumnya yang mencatatkan pendapatan sebesar US$ 25,39 juta.

Kinerja pendapatan yang turun ini turut diperburuk dengan bertambahnya beban perusahaan, mulai dari langsung perusahaan dan beban lain-lain.

Beban lain perusahaan naik dari US$ 4,27 juta pada 2016 atau naik sekitar 678,68% menjadi US$ 33,25 juta, yang mana ada penurunan nilai aset tetap perusahaan sebesar US$ 23,68 juta. Alhasil, BBRM mencatatkan rugi bersih US$ 38,40 juta pada tahun 2017 atau meningkat 389,17% dari tahun sebelumnya US$ 7,85 juta.

Direktur Utama BBRM, Peter menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan selama 2017.

Misalnya pada segmen kapal tunda dan tongkang, sambung Peter, umur kapal yang semakin tua mengakibatkan biaya pemeliharaan kapal semakin meningkat dan juga tingkat ketidaksiapan kapal lantaran kerusakan semakin tinggi.

Pada segmen usaha kapal penunjang lepas pantai, sebenarnya memiliki peluang lantaran harga minyak mentah pada paruh kedua 2017 menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya, akan tetapi peningkatan harga minyak mentah itu belum berdampak signifikan.

“Serta penurunan investasi pada sektor hulu migas berimplikasi pada kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada, Kamis (28/6).

Meski begitu, perusahaan terus berupaya untuk terus meningkatkan kinerja pada 2018 agar lebih baik dari tahun sebelumnya. Peter melihat peluang-peluang yang ada pada 2018 sehingga ia optimistis kinerja 2018 semakin baik.

Ia berharap tarif sewa juga dapat meningkat untuk segmen kapal tunda dan tongkang lantaran harga batubara yang stabil dan produksi yang meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×